Tiongkok Damaikan Arab Saudi dan Iran, Begini Respons Gedung Putih dan Israel

  • Bagikan
Wang Yi, anggota Biro Politik pada Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (tengah) diapit Direktur Komisi Hubungan Luar Negeri Iran Ali Shamkhani dan Penasihat Keamanan Nasional Arab Saudi Musaad bin Mohammed Al Aiban dalam pertemuan normalisasi hubungan diplomatik Iran-Arab Saudi di Beijing. (REUTERS/CHINA DAILY )

Di sisi lain, Sekjen PBB Antonio Guterres berterima kasih kepada Tiongkok karena telah menengahi kesepakatan itu.

"Guterres siap membantu untuk memastikan perdamaian dan keamanan yang bertahan lama di kawasan teluk,’’ ujar juru bicaranya.

Sementara itu, Israel memilih bungkam. Teheran adalah musuh bebuyutan Tel Aviv. Israel berusaha menormalisasi hubungan dengan Saudi, tapi belum berhasil.

Namun, hubungan Saudi-Israel mulai menunjukkan tanda-tanda membaik. Agustus tahun lalu, untuk kali pertama Saudi mengizinkan pesawat Israel melintasi wilayah udaranya. Turis Israel juga diperbolehkan masuk ke wilayah tertentu di Saudi.

’’Kabar kesepakatan itu menunjukkan bahwa Arab Saudi lebih memprioritaskan pemulihan hubungan dengan Iran ketimbang dengan Israel,’’ kata pengamat Saudi Aziz Alghashian, seperti dikutip Agence France-Presse.

Saudi sempat menyatakan tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel, kecuali ada pengakuan negara untuk Palestina. Pembicaraan damai dengan Palestina harus dilakukan lewat kesepakatan dua negara.

Karena itu, Saudi tak ikut bergabung dalam Kesepakatan Abraham yang difasilitasi AS pada 2020.

Nah, Iran bisa menjadi senjata Saudi untuk negosiasi dengan AS dan Israel. Wall Street Journal dan New York Times melaporkan, Riyadh telah melobi AS untuk mendapat jaminan keamanan dan meminta bantuan untuk program nuklir sipil sebagai imbalan kesepakatan dengan Israel.(jp/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan