Awasi Penimbunan Minyak Goreng, Disdag Ancam Setop Pasokan Bagi Distributor Nakal

  • Bagikan
Pasar murah gerakan nasional pengendalian inflasi pangan yang dilaksanakan di Gedung Manunggal, Jl Jend Sudirman, Minggu, 5 Maret 2023,ramai dikunjungi oleh masyarakat. NOFISARI/FAJAR

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Menjelang Ramadan, pemerintah memberi atensi pada ketersediaan minyak goreng murah. Stafsus Kemendag kunjungi Sulsel antisipasi melonjaknya harga.

Staf Khusus Kementerian Perdagangan RI Syailendra, memberikan atensi khusus pada ketersediaan pasokan minyak goreng murah. Dalam menghadapi momentum Ramadan dan Lebaran, harganya harus terkendali.

Oleh karena itu, ia mendorong agar dinas perdagangan tingkat provinsi menjadi leading sector mengenai ketersediaan minyak dengan harga normal. Melibatkan juga satgas pangan.

"Kita sudah buat surat edaran ke seluruh daerah. Kalau minyak goreng dalam bentuk kemasan, maksimum dua liter per orang per hari. Kalau minyak curah maksimal 10 kg," ujarnya di kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 16 Maret.

Menurutnya, meski sudah memasuki Ramadan, kebutuhan masyarakat tidak langsung signifikan bertambah. Oleh karenanya, pihaknya sangat memberikan atensi agar tidak ada yang melakukan pembelian borongan atau menimbun.

"Terutama untuk kalangan menengah (ke atas) yang mampu membeli minyak goreng premium, tetaplah berada di segmentasi itu," terangnya.

Kebijakan Kemendag sendiri dalam menghadapi hari besar keagamaan hingga April nanti pasokan minyak ditambah.

"Dari sebelumnya 300 ribu ton, sekarang kita minta 450 ribu ton per bulan, itu 1,5 kali lipatnya," tukasnya.

Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Andi Arwin Azis mengungkapkan, distributor dan produsen minyak harus memaksimalkan pasokan minyak di Sulsel. Sebab, banyak daerah di Sulsel yang tidak bisa menyesuaikan harga eceran tertinggi karena stok kurang.

"Mungkin ada juga pasokan, tapi harga sudah naik tinggi. Tidak diperoleh dari distributor resmi," cetus Arwin.

Oleh karena itu, ia telah berkomitmen bersama semua distributor untuk memaksimalkan di wilayah Sulawesi Selatan. Sehingga masalah tersebut bisa diantisipasi.

"Seluruh distributor wajib menyalurkan stoknya langsung ke pengecer," ulasnya.

Apabila ada distributor nakal, ia menegaskan pihaknya akan menindak dengan tegas.
"Akan dipastikan distributor itu tidak akan mendapatkan pasokan dari produsen yang bersangkutan. Distributor ini akan kami awasi," tegasnya. (uca/dir/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan