Harga Dinaikkan, Bulog Harap Petani Jual Gabah ke Pemerintah

  • Bagikan
Ilustrasi

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pemerintah resmi menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Pembelian Pemberintah (HPP) gabah pada Rabu (15/3/2023). Kebijakan ini disebut menguntungkan petani.

Hal itu disampaikan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Barat, Bakhtiar AS.

Ia menyebut naiknya harga gabah dapat sejalan dengan hasil panen petani. Apalagi, masa sekarang merupakan waktu panen di beberapa daerah.

“Justru dengan naiknya harga gabah itu, petani diharapkan dapat hasil baik,” ungkapnya kepada fajar.co.id, Jumat (17/3/2023).

“Kalau itu dijual ke Bulog mereka untung,” lanjut Bakhtiar.

Tantangannya, kata Bakhtiar, petani lebih memilih menjual gabahnya kepada pedagang daripada pemerintah. Salah satu sebabnya, pemerintah hanya membeli beras medium.

“Banyak pedagang lebih berminat transaksi penjualan dengan premium, sementara yang dibeli pemerintah medium,” ungkapnya.

Untuk wilayah Sulselbar sendiri, Bakhtiar bilang telah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan, untuk mengarahkan penjualan gabah ke Bulog.

“Maret April baru terjadi puncak panen, sehingga diharapkan dengan itu, harga sudah hisa masuk. Disitu kita optimalkan oleh Bulog,” jelasnya.

Adapun HPP gabah dinaikkan, GKP (gabah kering panen) di tingkat petani Rp5.000, di tingkat penggilingan Rp5.100, GKG (gabah kering giling) di penggilingan Rp6.200, di Gudang Bulog Rp6.300.

Sebelumnya, dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 24/2020 tentang Penetapan Harga Pembelian pemerintah untuk Gabah atau Beras ditetapkan, HPP untuk GKP di tingkat petani adalah Rp4.200 dan Rp4.250 per kg di penggilingan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan