FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto, memberikan kuliah umum di Unhas, Jumat, (17/3/2023).
Dalam kuliah umum bertema “pengelolaan pertanahan dan tata ruang yang partisipatif menuju Indonesia emas 2045” itu, dia memperkenalkan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebagai program strategis nasional (PSN). Sebelumnya disebut dengan Program Nasional Agraria (Prona).
“Indonesia saat ini terus melakukan program strategis nasional yang kita sebut dengan PTSL,” katanya.
Dia memaparkan, sejak kemerdekaan hingga tahun 2017 ada 46 juta bidang tanah terdaftar di Kantor Pertanahan. Padahal kata dia, 126 juta bidang yang harus diselesaikan.
“Jadi kurangnya 80 juta. Kemudian dicek di kantor pertanahan. Kok bisa terjadi seperti ini. Satu tahunnya itu bisa menghasilkan berapa sertifikat,” tuturnya.
Lanjut kata dia, dalam satu tahunnya pihaknya hanya menghasilkan sertifikat cuman 500 ribu bidang.
“Jika kita harus menyelesaikan 80 juta bidang, dengan produksi satu tahunnya cuman 500 ribu. Berarti 80 tahun kali 2, 160 tahun kita baru bisa menerima sertifikat,” lanjutnya.
“Oleh sebab itu program strategis nasional dikeluarkan yaitu PTSL. Dan saat ini kita sudah bisa mendaftar sebanyak 101,1 juta bidang,” tandasnya. (selfi/fajar)
