FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Kurs rupiah menguat, naik 44 poin ke level Rp15.345 pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (17/3/2023).
“Walaupun sebelumnya sempat melemah 10 poin di level Rp15.345, dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.389,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi.
Sementara untuk pembukaan perdagangan hari Senin pekan depan, diprediksi akan makin menguat.
“Perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutupmenguat direntang Rp15.330 - Rp15.400,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ibra menyebut dolar terperosok. Setelah otoritas dan bank bergerak untuk mengurangi tekanan pada sistem keuangan di pasar utama, yang jatuh di awal Minggu setelah gejolak perbankan.
“Bank-bank besar AS pada hari Kamis menyuntikkan $30 miliar deposito ke First Republic Bank, terjun untuk menyelamatkan pemberi pinjaman, yang terjebak dalam krisis yang meluas yang dipicu oleh runtuhnya dua bank menengah AS (Amerika Serikat) lainnya,” jelasnya.
Ibra mengatakan, penyebaran ketenangan hati-hati di seluruh pasar pada hari Jumat, memberikan ruang untuk kenaikan mata uang yang sensitif terhadap risiko seperti dolar Australia dan Selandia Baru, yang merupakan salah satu yang memperoleh keuntungan terbesar dalam perdagangan Asia.
“Paket penyelamatan $30 miliar, yang dikumpulkan oleh pialang-pialang berkuasa dari Departemen Keuangan AS, Federal Reserve, dan bank-bank, mengikuti pengumuman Credit Suisse sebelumnya pada hari Kamis bahwa mereka akan meminjam hingga $54 miliar dari Bank Nasional Swiss,” terangnya.
Walau demikian, meski penurunan 30% di saham pemberi pinjaman Swiss memicu kekhawatiran tentang kesehatan bank-bank Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) tetap melanjutkan dengan kenaikan suku bunga 50 basis poin yang lumayan pada pertemuan kebijakannya pada hari Kamis.
“Pembuat kebijakan ECB berusaha meyakinkan investor bahwa bank-bank zona euro tangguh dan jika ada, pergerakan ke suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan margin mereka,” pungkasnya. (Arya/Fajar)