FAJAR.CO.ID, PAREPARE — PSM mengamankan poin penuh di laga ke-31. Ada peluang selebrasi juara pada laga ke-32.
Pasukan Ramang akan bertandang ke markas Madura United, Kamis, 30 Maret. Jika bisa mengalahkan Sape Kerrab, maka sudah pasti PSM Juara Liga 1 musim ini. Selebrasi kampiun sudah bisa digelar.
Dua laga sisa menghadapi PSIS Semarang (Kamis, 6 April) dan Borneo yang belum terjadwal, tak akan berpengaruh lagi bagi status juara PSM. Namun, itu jika PSM bisa mengalahkan Madura United.
Kemarin, kemenangan PSM atas Bhayangkara FC jadi modal berharga demi mengunci gelar juara. Pasukan Ramang kini hanya butuh dua poin saja. Sisa poin itu sangat bisa diraih anak asuhan Bernardo Tavares dengan tiga laga tersisa.
Kesempatan juara bahkan makin besar lantaran PSM bisa menunggu hasil pertandingan rival terdekatnya Persija Jakarta dan Persib Bandung. Siapa pun yang kalah sekali saja di laga sisa, akan tersingkir dari persaingan juara.
Laga Persib atas Dewa United, misalnya. Jika Maung Bandung --julukan Persib-- hanya meraih hasil imbang di markasnya, Senin, 20 Maret, kansnya mengejar PSM makin tertutup.
Begitu juga laga Persija saat bertandang ke markas Persita Tangerang. Jika Macan Kemayoran --julukan Persija-- kalah dalam duel pada Selasa, 28 Maret itu, peluangnya juara tertutup.
Apabila kemungkinan ini yang terjadi, Pasukan Ramang dipastikan menjuarai kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia musim ini. Mereka tidak lagi perlu memikirkan hasil laga atas Madura.
Ramadhan Sananta CS kini mengoleksi 69 poin dari 31 laga. Total ini berkat tambahan tiga poin atas Bhayangkara di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH), Parepare, Jumat 17 Maret.
Koleksi tersebut terpaut 15 poin dari Persija di peringkat kedua klasemen dan 16 poin dari Persib di posisi ketiga. Karena itu, PSM punya kesempatan lebih besar meraih juara kali ini. Mentalitas dan dukungan penuh suporter menjadi nilai plus demi mengakhiri puasa gelar sejak 1999-2000.
Buktikan Kelas
Duel atas Bhayangkara kembali jadi bukti konsisten Pasukan Ramang. Dalam duel pekan ke-31 itu, PSM menyudahi kemenangan berkat gol dari Ananda Raehan, Kenzo Nambu, serta gol penutup Ramadhan Sananta.
Kontribusi Ananda, misalnya. Gol pembuka itu tercipta pada menit ke-21 berkat kerja sama apik dengan Everton Nascimento dan Yance Sayuri. Skor 1-0 untuk keunggulan PSM bertahan hingga turun minum.
Pasukan Ramang bahkan menggandakan kedudukan menjadi 2-0. Everton lagi-lagi punya peran penting. Dia memberikan assist kepada Kenzo dimenit ke-71.
Hanya saja, The Guardians --julukan Bhayangkara-- mampu memperkecil kedudukan lewat sundulan Anderson Salles. Bek asal Brasil itu mampu memanfaatkan sepakan pojok Matias Mier pada menit ke-82. Skor berubah menjadi 2-1.
Kendati demikian, kans tim tamu memperpanjang rekor positif di Stadion GBH pupus. Sananta mampu menjalankan tugasnya sebagai supersub usai masuk menggantikan Everton. Striker timnas itu berhasil membuat seisi stadion bergemuruh.
Berkat umpan berkelas Wiljan Pluim, Sananta sukses mengunci kemenangan PSM dengan skor 3-1 pada menit ke-90. Pelatih PSM, Bernardo Tavares menilai anak asuhnya mampu menjalankan intruksi dan mengontrol permainan. Bhayangkara pun dianggap salah satu rival tangguh.
Akan tetapi, Tavares melihat peluang Pasukan Ramang memang lebih baik dengan 15 berbanding 4. Begitu pula kesempatan melepaskan serangan on target 8 berbanding 3.
"Peluang kita banyak sekali di babak pertama. Kalau pas akhir (peluang). Kami bisa mengontrol permainan sesuai rencana dan menyerang sesuai karakteristik," tuturnya pascalaga.
Juru taktik berlisensi UEFA Pro ini sebenarnya paham situasi saat ini. Terlebih pelbagai dorongan publik yang menginginkan PSM kampiun musim ini. Kendati, hal itu tak akan berdampak baginya anak asuhnya.
"Kami tidak tertekan dan tidak berekspektasi besar. Kami sudah tuntaskan di laga sebelumnya di top 3 dan kali ini di top 2. Selangkah demi selangkah menikmati laga untuk harapan lainnya," sambung Tavares.(muh/zuk/fajar)