FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bertahun-tahun jalur Pantai Utara (Pantura) dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu akses yang ramai dilewati masyarakat saat arus mudik hari-hari besar.
Tetapi sebenarnya ada satu lagi yang menarik di salah satu titik di sepanjang jalur Pantura ini, namanya adalah Kabupaten Indramayu.
Kabupaten ini dianggap bagaikan permata budaya karena masih mewarisi berbagai macam kebudayaan yang berumur sudah sangat panjang.
Belum lagi ragam budayanya yang masih terjaga dalam kehidupan sehari-hari warganya.
Walaupun terbilang bersuhu panas karena letaknya yang bersinggungan langsung dengan pantai utara Pulau Jawa, tetapi keramahan masyarakat Indramayu membuat siapapun yang datang pasti merasa betah untuk tinggal lebih lama lagi.
Kabupaten Indramayu ini beribukota di Indramayu sebagai pusat pemerintahan, sementara pusat keramaian terletak di Jatibarang, karena di Jatibarang terdapat pusat Pasar dan memiliki akses yang mudah seperti ke Jalur Pantura dan Stasiun Kereta Api Jatibarang.
Nah, ada yang menarik seputar Indramayu ini, karena walaupun berada di Jawa Barat yang notabene adalah tanah Pasundan yang berbudaya dan berbahasa Sunda, namun sebagian besar penduduk Indramayu menggunakan bahasa Cirebon dialek Indramayu, masyarakat setempat menyebutnya dengan Basa Dermayon.
Menikmati Wisata dan Budaya di Indramayu
Banyak orang yang mengetahui Indramayu, bahkan yang rutin mudik pasti sering melewati Indramayu.

Tetapi mungkin belum banyak yang tahu, bahwa Indramayu menyimpan potensi pariwisata yang juga menakjubkan.