Anies Singgung Politik Identitas, Ferdinand: Merusak Prinsip Demokrasi, Kenapa Tidak Ditangkap Saja?

  • Bagikan
Bakal Capres Anies Baswedan hadiri Simfoni Kebangsaan di Surabaya, Jumat 18 Maret (foto: Facebook Anies Baswedan)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra Ferdinand Hutahaean menyebut, bakal Capres Partai NasDem Anies Baswedan telah merusak prinsip demokrasi Indonesia. 

Hal tersebut dikatakan Ferdinand lantaran Anies Baswedan menyinggung Pilkada 2017 DKI Jakarta yang melibatkan antara Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Inilah sesungguhnya yang Merusak prinsip Demokrasi. Kenapa orang ini tidak ditangkap saja?," ujar Ferdinand dalam keterangannya (18/3/2023).

Sebelumnya, Anies Baswedan berbicara terkait politik identitas saat menghadiri forum diskusi dengan pemimpin dan kepala redaksi media massa di Surabaya yang diselenggarakan Partai NasDem. 

Anies Baswedan mengatakan politik identitas tak bisa dihindari lantaran setiap calon yang bersaing selalu punya identitas yang melekat pada dirinya.

"Politik identitas itu adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Misalnya calon yang bersaing adalah laki-laki dan perempuan, maka di situ ada identitas gender," kata Anies, Sabtu (18/3/2023).

Anies lantas bercerita tentang apa yang terjadi pada Pilkada DKI 2017, di mana kala itu yang bersaing adalah paslon dengan latar belakang beda agama. Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

"Yang terjadi pada 2017, calon yang bersaing agamanya berbeda. Maka identitasnya yang terlihat adalah agama. Itu akan terus terjadi selama calonnya punya identitas berbeda, baik gender, suku, maupun agama," jelas Anies.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan