"Semua regulasi PHP. Honorer K2 sudah kenyang dengan janji pemerintah, apalagi banyak kepala daerah cari panggung menghadapi pilkada serentak tahun 2024," tuturnya.
Dia mengingatkan honorer K2 untuk hati-hati menghadapi janji-janji para politikus busuk. Ketika butuh suara, teriak-teriak membela kepentingan wong cilik. Begitu sudah terpilih lupa honorer K2. "Mereka menikmati kehidupan mewah, honorer hidup dalam kesengsaraan," pungkas Said Amir. (jpnn/fajar)