FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Federasi tertinggi sepakbola Indonesia (PSSI) untuk menambah kuota pemain Asia Tenggara (ASEAN) mendapat respons beragam dari pecinta sepak bola. Tentunya tak luput dari pro dan kontra.
Dalam kegiatan Sarasehan Sepak Bola Nasional yang digelar PSSI pada 4-5 Maret 2023 lalu, salah satu keputusan yang disorot dan jadi perdebatan adalah penambahan kuota pemain asing, dari yang sebelumnya 3+1 menjadi 5+1.
Sebelumnya, kuota pemain asing di Liga 1 adalah 3 pemain asing bebas dan 1 pemain asing dari Asia.
Kini aturan baru memperbolehkan setiap klub merekrut 5 pemain asing bebas dan 1 pemain asing dari ASEAN atau Asia Tenggara.
Tentunya keputusan ini menarik perhatian para pecinta sepakbola khususnya di tanah air.
Menurut pengamat sepakbola, Fadly Idris Yagpy regulasi ini sangat baik untuk perkembangan sepakbola Indonesia.
“Itu menjadi regulasi yang harus kita utamakan yang terpenting adalah bagaimana perkembangan sepakbola ASEAN itu sendiri,” kata Fadly Idris kepada Fajar.co.id, Selasa (21/3/2023).
Untuk perkembangan sepakbola Indonesia sendiri menurutnya. Hal tersebut merupakan bukanlah penghambat atau kemunduran itu sendiri.
“Bukan kita yang justru mengalami kemunduran. Kita sudah menjadi macan ASEAN, cuman belum juara saja,” tambahnya.
“Tapi kalau menjadi runner kita sudah 6 atau 7 kali. Ini bukan subjektif sepakbola Indonesianya,” jelasnya.
Fadly Idris menyebut penambahan kuota khusus untuk pemain ASEAN ini sendiri untuk menambah kualitas dari pemain Asia Tenggara itu sendiri.