Pemkot Semarang Larang Bagi Takjil di Jalan, Luqman Hakim: Ini karena Umat Islam Tidak Punya Kuasa Politik Besar

  • Bagikan
Luqman Hakim

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Larangan bagi-bagi takjil di jalan oleh Pemerintah Kota Semarang dipersoalkan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim.

Legislator PKB itu menyebut, hal demikian lahir karena umat Islam tak punya politik besar di parlemen.

Contohnya saja, partai tempatnya bernaung. Luqman bilang partainya hanya menduduki sedikit kursi di DPR.

“Ini terjadi karena umat Islam tidak punya kuasa politik yang besar. PKB hanya 58 dari 575 kursi DPR,” ungkapnya, dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Rabu (22/3/2023).

Luqman merinci, pelarangan-pelarangan serupa bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, sempat ramai diperbincangkan larangan berjilbab untuk pramugari maskapai Garuda Indonesia.

“Pramugari Garuda dilarang berjilbab, ibu-ibu dilarang pengajian dan bagi-bagi takjil buka puasa juga dilarang,” urainya.

Karenanya, ia menyebut perhelatan demokrasi tiap lima tahun. Pemilihan Umum, yang akan digelar pada 2024 merupakan momentum.

“Pemilu '24 harus menjadi moment umat Islam bikin kekuatan politik dominan melalui PKB,” ujarnya. (Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan