Peristiwa yang Timpa Ibu Hamil di Lutra Dinilai sebagai Bahan Evaluasi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID -- Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Rahmat Muhammad menyebut, peristiwa pilu atas meninggalnya seorang ibu hamil di Luwu Utara (Lutra) menarik perhatian semua kalangan.

Jarak yang ditempuh dengan menggunakan tandu selama 12 jam menurutnya bukan jarak yang dekat. Betul-betul harus menjadi perhatian bersama.

"Kita semua prihatin dengan harapan tidak terulang setelah kejadian ini, bahwa sarana dan fasilitas pendukung memang jadi faktor penting," ujar Rahmat kepada fajar.co.id, Rabu (22/3/2023) malam.

Dikatakan Rahmat, sarana dan prasarana akan menjadi faktor penting untuk mencegah agar tidak terjadi peristiwa serupa.

"Tentu perhatian dari pemerintah menjadi sangat mendesak, setidaknya mendekatkan fasilitas kesehatan (faskes) pada masyarakat akan perlunya pelayanan kesehatan yang mendasar sebagai suatu kebutuhan pokok," tukasnya.

Menurut Rahmat, sesuatu yang mendesak itu adalah pemberian edukasi terhadap masyarakat, sampai pada cara melayani pasien sesuai standar.

"Minimal tindakan penyelamatan pasien sehingga masyarakat memiliki skill dan pengetahuan dasar ilmu kesehatan," ucapnya.

Rahmat menilai, peristiwa tersebut bukan hanya bahan evaluasi bagi Dinas Kesehatan, namun semua instansi terkait.

"Bahan evaluasi bagi semua instansi terkait yang koordinasinya tetap dibawah Pemda setempat dipimpin Bupati, bahkan termasuk TNI/ Polri kalau sudah bicara tentang kemanusiaan dalam upaya pertolongan dan mencegah korban jiwa," kuncinya. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan