FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Analis memprediksi harga emas dunia kembali melemah. Pelemahannya dikisaran US$ 1.903,10 hingga US$ 1.974,10 per troyounce dalam perdagangan hari ini, Kamis, 23 Maret 2023.
Hal itu diungkapkan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi. Pelemahan disebut karena sistem perbankan Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang tidak stabil.
“Harga emas mengalami penurunan tajam dari sesi sebelumnya, karena intervensi pemerintah membantu meredakan kekhawatiran atas krisis yang membayangi sistem perbankan AS dan Eropa,” ungkap Ibrahim dalam keterangannya, Rabu (22/3/2023).
Ia menjelaskan, pada gilirannya hal ini membuat pasar membuang emas pada level tertinggi satu tahun, mengingat reli logam kuning baru-baru ini sebagian besar didorong oleh permintaan safe haven.
Fed disebut akan tetap teguh dalam perjuangannya melawan inflasi. Karenanya, prospek kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi aset berimbal hasil nol seperti emas.
“Kerugian juga melihat emas jatuh dari level $2.000 per ons dalam hitungan jam dan ini sulit dihindarkan, karena krisis perbankan di AS dan Eropa dapat teratasi dengan cepat oleh pemerintah dan harapan kembali ke level $2000 sangat sulit karena akan membutuhkan lebih banyak isyarat positif untuk dicapai,“ terang Ibrahim.
Diperkirakan, bank sentral secara luas akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Prospek kebijakan moneter The Fed akan diawasi dengan ketat di tengah meningkatnya tekanan pada ekonomi.
“Ketakutan akan krisis perbankan memicu kenaikan harga emas dan logam mulia selama seminggu terakhir,” ucapnya.