FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Sebagai siklus bilogis, haid kadang datang pada saat yang tak diinginkan. Misalnya saja saat memasuki ramadan.
Saat momen itu terjadi, tak sedikit yang menganggap kesempatan untuk mendulang amal sebanyak-banyaknya tak bisa maksimal.
Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak bisa ditelan bulat-bulat.
Wakil Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Makassar, Shaifullah Rusmin menyebut, hanya ada tiga amalan yang dikarang saat haid.
“Semua amal kebaikan tetap dapat dilakukan perempuan saat haid di bulan ramadan, kecuali puasa, shalat dan tadarus,” jelas Shaifullah, kepada fajar.co.id, Kamis (23/3/2023).
Saat ada di momen itu, Shaifullah mangatakan, banyak sekali amalan yang bisa dilakukan perempuan. Dari berzikir hingga memberi buka buasa pada orang tak mampu.
“Yang utama dilakukannya adalah banyak berzikir, berselawat, berdoa, bersedekah di bulan ini yang pahalanya luar biasa, di antaranya memberi buka puasa, membantu orang yang membutuhkan pertolongan dll,” paparnya.
Tidak hanya itu, dalam beraktivitas saja menurutnya merupakan amalan. Misalnya saat bekerja.
“Bagi yang bekerja sebagai pegawai, maka tetap beraktivitas dengan niat mencari nafkah untuk keluarga maka itu juga termasuk amalan yang diberikan pahala berlipat ganda. Apalagi jika pekerjaan yang dilakukannya adalah memberikan pelayanan umum kepada masyarakat,” terangnya.
Singkathya, lanjut Shaifullah, apa pun yang dilakukan dengan niat baik, bisa bernilai pahala.
“Dari Umar bin Al Khattab RA, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan,” ujar Shaifullah, melafalkan hadis tersebut. (Arya/Fajar)