155 Anak Meninggal Gegara Penyakit Gagal Ginjal Akut, Mazzini: Negara Gak Pernah Serius Sama Nyawa Rakyatnya

  • Bagikan
Mentri sosial Trimaharini

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat Sejarah Mazzini menyebut, pemerintah harus betul-betul memberikan perhatian pada penyakit gagal ginjal akut.

Mazzini berkaca pada data 2022 lalu hingga saat ini, ada ratusan anak di Indonesia yang meninggal dikarenakan penyakit gagal ginjal akut.

"Peringatan buat kita semua, sejak pertengahan 2022 sampai sekarang, sebanyak 155 anak Indonesia wafat akibat gagal ginjal akut," ujar Mazzini dalam keterangannya (24/3/2023).

Mazzini menyesalkan pernyataan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang mempertanyakan uang dari mana jika dianggarkan untuk gagal ginjal akut tersebut.

"Duit dari mana anggarannya? Nanti harus cuci darah itu kan tidak bisa sekali kan harus berkali-kali. Duit dari mana kami, berat biayanya, kata Buk Mensos Tri Risma," lanjut Mazzini mengikuti kalimat Mensos.

Hal itu dikatakan Risma sebagai respons soal tuntutan publik dan keluarga korban yang meminta bantuan perawatan bagi 326 anak korban gagal ginjal akut masih dirawat sampai detik ini.

Salah seorang anak pengidap gagal ginjal akut bernama Raihan dikatakan Mazzini, harus mengeluarkan uang setiap harinya sebanyak Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu.

"Sejarah mencatat bahwa negara ini memang gak pernah serius dan gak perdulu sama nyawa rakyatnya kok," beber Mazzini.

Mazzini kemudian mengingatkan tragedi Kanjuruhan, sedikitnya 135 orang tewas, sementara 159 anak wafat akibat gagal ginjal akut.

"Gak ada keseriusan dari pemerintah untuk memperjelas dua kasus itu. Belum lagi kalau mau mundur ke belakang, mulai dari pelanggan HAM sampai genosida puluhan tahun lalu gak pernah ada itikad negara mengusut tuntas kasus yang menyangkut nyawa rakyatnya," kuncinya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan