Tak Hanya Fokus Tingkatkan Kapabilitas UMKM, BRI Telah Berkontribusi 65,4% Inklusi Keuangan Indonesia

  • Bagikan

“Mengajarkan orang untuk menyisihkan uang menabung saja itu masih berat sekarang. Bahkan di kelompok-kelompok tertentu, ultra mikro misalkan, menabung itu adalah sebuah prestasi. Jadi harus kasih hadiah, gitu kira-kira didorong,” terangnya.

Kedua adalah mendesain literasi bisnis. Dalam hal ini melalui peningkatan kapasitas manajerial, membangun legalitas atau kepatuhan, mengembangkan budaya inovasi, membentuk pemahaman industri dan pasar, hingga membentuk kepemimpinan dan pola pikir jangka panjang untuk meningkatkan skala usaha.

Ketiga adalah literasi digital kepada UMKM dengan tujuan go digital, go modern, dan go global. Kemudian dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan perlu juga kapabilitas pembiayaan. BRI dalam hal ini menjadikan pembiayaan bagian dari pemberdayaan.

“Oleh karena itu kita mencoba membangun sebuah desain pembiayaan dari mulai yang paling rentan dengan bantuan uang. Kebetulan kami (BRI) sering menyalurkan program-program pemerintah, seperti penyaluran bantuan cash sampai dengan yang komersial kita bangun,” lanjut dia.

Berikutnya adalah kebutuhan channel yang makin beragam yang diakomodasi oleh BRI ke dalam berbagai kategori usaha seperti Rumah BUMN, Inkubasi Universitas, desa brilian, linkumkm, juga PNM mekaar. Diiringi dengan kapabilitas IT yang mengintegrasikan seluruh layanan dan kapabilitas kolaborasi.

Capai Inklusi Keuangan Berkualitas

Satu hal paling krusial dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan itu adalah inklusi keuangan yang berkualitas demi mencapai kemakmuran. Terhitung sampai awal 2023 ini, BRI telah berkontribusi sebanyak 65,4% (107,5 juta nasabah) dari 85,10% inklusi keuangan Indonesia berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan