FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kedatangan Bulan Ramadan 1444 Hijriah sangat ditunggu oleh seluruh umat Islam di dunia.
Hari ini sendiri sudah memasuki hari ketiga kaum muslim menjalan ibadah puasa.
Bulan Ramadhan juga disebut sebagai momen Allah SWT menghujani umat-Nya dengan rahmat dan berkah yang tak terbatas.
Kaum muslimin pun berlomba-lomba untuk mencari ampunan dan memaksimalkan pahala yang berlipat di bulan yang suci.
Pahala di bulan Ramadhan yang diberikan Allah akan berlipat ganda. Yang dimana, keistimewaan bulan Ramadhan ini juga dijelaskan dalam Al Quran.
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185).
Bulan suci Ramadhan harus diimbangi dengan amalan yang telah dianjurkan selain dengan melakukan ibadah puasa wajib.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menganjurkan amalan lain sebagaimana yang ada dalam hadis berikut,
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (salat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Begitu pula dalam hadis lainnya yang menjelaskan tentang keutamaan amalan lain di bulan Ramadhan. Seperti yang dikeluarkan dalam Sunan At Tirmidzi dari hadis Abu Hurairah, yang berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun pintu yang tertutup, serta seorang penyeru menyeru: “Wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah”. Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Syaikh Ibrahim bin ‘Amir Ar Ruhaili hafizhohullah menjelaskan tentang hadis ini sebagai berikut, “Dalil ini menunjukkan keutamaan seluruh amalan kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadhan, lebih-lebih lagi amalan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) setelah puasa wajib, sebagaimana keterangan yang telah lewat mengenai keutamaan qiyam Ramadhan.” (Tajridul Ittiba’).
Dari sinilah kemudian muncul hadis dho’if yang menyebutkan bahwa pahala di bulan Ramadhan akan berlipat-lipat setiap amalannya. (Erfyansyah/Fajar)