Serangan Kejang Dapat Mengganggu Perkembangan Otak dan Motorik Kasar Anak

  • Bagikan
Ilustrasi seorang dokter tengah memeriksa hasil scan penderita epilepsi. (Antara)

“Dan terpenting adalah dilakukan pengamatan atau perekaman semalaman Jadi pada waktu serangan nanti dilihat pada gelombang EEG dan sesuai dengan lokasinya maka itu kejang, tapi kalau kejang itu oleh karena kemungkinan lain maka biasanya pada EEG-nya tidak muncul gelombang, mungkin yang muncul hanya perlambatan pada suatu daerah,” ucap Irawan.​​​​​​​

Irawan juga menganjurkan untuk segera dilakukan pemeriksaan otak jika anak pertama kali mengalami kejang sehingga bisa diketahui dengan cepat apakah ada gangguan di otaknya melalui pemeriksaan EEG paling lambat 2×24 jam setelah serangan terjadi.

Pengobatan pasien epilepsi Epilepsi secara umum terdapat 80 persen pasien yang bisa sembuh total, namun masih memerlukan pengobatan. Epilepsi yang diobati dengan baik bisa menurunkan intensitas kejang dan beratnya serangan sehingga kualitas hidup anak tetap terpenuhi.​​​​​​​

Irawan juga menyarankan kepada orang tua untuk selalu berkonsultasi dan berhubungan baik dengan dokter anak yang menangani epilepsy agar bisa terus memantau kondisi kejang anak dengan baik. Selain itu, orang tua juga harus melaporkan kepada dokter jika anak mengalami kejang dalam waktu tidak lebih dari satu minggu agar dokter dapat memberikan pengobatan yang dapat menurunkan frekuensi kejangnya.

“Jadi dokter anak kalau punya pasiennya kejangnya lebih dari 10 atau masih banyak maka harapan saya adalah memberikan nomor telepon anda kepada pasiennya kemudian beritahukan bahwa dalam satu minggu akan menaikkan dosisnya karena dengan cepat menaikkan dosis obat tersebut kualitas anak itu akan lebih baik,” ucapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan