FAJAR.CO.ID, MAROS -- Ada pemandangan tak biasa terjadi usai Presiden RI, Joko Widodo meresmikan Depo Kereta Api (KA) dan berkunjung ke Stasiun Rammang-rammang di Desa Salenrang Kecamatan Bontoa, Rabu, 29 Maret 2023.
Pasalnya setelah hendak melanjutkan kunjungan berikutnya ke Desa Pajukukang di Kecamatan Bontoa, puluhan warga Desa Salenrang berkumpul di depan Stasiun Kereta Api Rammang-rammang.
Mereka hendak menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Presiden RI, Jokowi.
Akibatnya, Jokowi yang sudah naik ke dalam mobilnya turun kembali dan menyempatkan berbincang dengan salah seorang warga.
Salah satu Warga Desa Salenrang Daeng Lahumma yang juga ikut bergabung dengan puluhan warga pun dipanggil menuju mobil Presiden RI untuk berbincang.
Awalnya, orang mengira kalau Daeng Lahumma bersama warga lainnya diduga ingin menemui Presiden karena ingin mendapatkan sembako yang dibagikan. Namun saat hendak diberikan paket sembako, Lahumma pun menolak pemberian itu.
"Bukan ini kumaui," tegasnya.
Lahumma mengaku kalau luas lahannya yang terkena pembangunan proyek kereta api kurang lebih 15 are. Namun sayangnya hingga saat ini belum terbayarkan.
"Lahanku kurang 13 meter 15 are. Belum ada terbayarkan sama sekali. Padahal sudah ditimbun oleh pihak kereta api. Ini yang saya sampaikan ke Pak Presiden," tegasnya.
Dia menjelaskan kalau awalnya lahannya dihargai sekitar Rp64 ribu per meter. Namun ia menolak, sebab harga itu dinilai terlalu murah, maka dirinya enggan menjual.
"Saya cuma ditawarkan Rp64 ribu satu meter. Kalau saya ditanyakan, biar lagi Rp2 juta mau saya jual. Tapi karena Rp64 ribu, maka saya menolak," akunya.