FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Wilayah Sulsel bagian barat kini sudah memasuki musim peralihan hujan ke kemarau. Meski demikian, hujan dengan intensitas lebat hingga angin
kencang masih berpotensi terjadi.
Data yang dilansir dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi (BBMKG) Wilayah IV Makassar menunjukan adanya gangguan tekanan rendah di laut Arafuru. Hal tersebut menyebabkan banyak uap air yang melintasi wilayah Sulsel bagian barat.
Plh Sub Koordinator Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah IV Makassar Rizky Yudha, mengatakan cuaca tiga hari ke depan masih akan ada hujan dan angin kencang namun waktunya singkat. Kemudian pada 1 April hingga 4 April potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi seharian.
Tekanan rendah yang terjadi di Laut Arafuru menyebabkan banyak terbentuk awan kumulonimbus pada sore hari. Awan hujan tersebut memanjang dari Gunung Bawakaraeng Gowa menuju Maros, Camba hingga Pangkep.
"Hujan akan kebanyakan terjadi pada sore hingga malam untuk wilayah Sulsel bagian barat. Namun karena ada gangguan cuaca di Laut Arafuru maka sekarang ada hujan atau mendung di pagi hingga siang hari," kata Rizky saat ditemui di kantor BBMKG Wilayah IV Makassar, Selasa, 28 Maret.
Rizky menuturkan selain hujan yang patut diwaspai oleh masyarakat adalah angin kencang. Berdasarkan citra satelit potensi angin kencang juga terpantau pada awal bulan April mendatang. Berdasarkan hasil perhitungan kecepatan angin diprediksi bisa mencapai 25 hingga 30 knot (46 km/jam hingga 55,56 km/jam).