FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Kasus ibu hamil ditandu 17 jam diharapkan tak berulang. Kuncinya pada perbaikan infrastruktur.
Ada dua hal mendesak di Sulsel: akses dan layanan kesehatan di daerah terpencil. Masih banyak daerah yang tak bisa diakses mobil, bahkan tak memiliki Puskesmas dekat.
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Maros, Makassar, dan Sorowako diharapkan bisa membawa perubahan besar atas situasi yang dialami beberapa daerah itu. Termasuk akses di Seko (Luwu Utara), Lembang (Pinrang), dan Bontocani (Bone).
Masyarakat Seko berharap Presiden Joko Widodo mengalokasikan anggaran untuk membangun jalan membantu APBD memperbaiki jalan pedalaman agar bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Selama 77 tahun Indonesia merdeka, warga Seko belum pernah merasakan kemerdekaan," kata Akbar Ali, tokoh masyarakat Seko, agak sarkastis, Selasa, 28 Maret.
Selama ini, kondisi jalan di seluruh wilayah Seko masih sepi perhatian. Setidak terlihat pada seluruh kondisi jalan ruas Rongkong menuju Eno, ibu kota Kecamatan Seko rusak parah. Semua akses menuju Seko masih jalan tanah.
Kala hujan, mirip kubangan kerbau. Sepeda motor pun kesulitan melaluinya. Sebenarnya, Pemprov Sulsel dan Pemkab Luwu Utara telah mengalokasikan anggaran, namun kapasitas fiskal daerah tak mampu menuntaskannya.
Kini, satu-satunya jalan bagi Warga Seko adalah mengharap presiden membangun jalan menuju Seko. Kasus kematian ibu hamil Evy Feronika dan bayinya setelah ditandu selama 17 jam dari Seko tak boleh terulang. Upaya menandu pasien yang sakit ke puskesmas dan rumah sakit dilakukan karena memang jalannya rusak berat dan tidak dapat dilalui kendaraan.