FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Selatan mengambil pendekatan dengan basis Muhammadiyah. Itu dilakukan dalam penjaringan bakal calon legislatif (bacaleg) PKB.
Partai yang identik dengan Nahdlatul Ulama (NU) ini melibatkan Ketua PW Muhammadiyah Prof Ambo Asse dalam penjaringan bakal calon legislatif (bacaleg) PKB.
Hal itu terungkap saat DPW PKB Sulsel menyampaikan 25 orang dalam tim uji kepatutan dan kelayakan bacaleg untuk DPRD Sulsel di Jalan Toddopuli, Selasa, 28 Maret.
Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad mengatakan, hal ini merupakan salah satu upaya PKB menjaring kader. Bukan hanya sekadar PKB menyeleksi caleg, tetapi mengelaborasi kompetensi para bacaleg.
"Problem dasar tiap daerah akan diujikan pada bacaleg tersebut. Tim panel sebanyak 25 orang beberapa dari eksternal. Seperti akademisi, aktivis, aktivis organisasi keagamaan misalnya NU dan Muhammadiyah," ujar Ketua Fraksi PKB DPRD Sulsel ini.
Dia juga menjelaskan bahwa salah satu masalah yang dihadapi adalah kapasitas dan kompetensi. Partai politik seringkali menghadapi masalah dalam hal kaderisasi dan rekrutmen. Ini menjadi ironi karena politik dan demokrasi tidak dapat menjadi sehat atau maksimal jika masalah rekrutmen dan kaderisasi tidak dapat diatasi.
Selain itu, mencari bacaleg perempuan juga dianggap cukup sulit, meskipun kuota pencalonan perempuan minimal 30 persen. Hal ini menjadi tantangan karena teman-teman perempuan seringkali enggan untuk masuk ke dalam dunia politik. Oleh karena itu, uji kelayakan dan kepatutan (UKK) akan digelar di beberapa kabupaten/kota untuk mengenali masalah di daerah pemilihan.