Dorong Sulsel Tanpa Beras Impor, Bulog Maksimalkan Serap Produksi Petani

  • Bagikan
Presiden Jokowi saat meninjau Gudang Bulog di maros. (Humas Sulsel)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pemerintah kembali akan melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton di tengah panen raya. Namun, Sulsel optimis tidak mendapatkan jatah impor tersebut.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sulselbar Bakhtiar AS mengatakan bahwa pihaknya upayakan untuk di Sulsel tidak masuk beras impor.

"Karena serapan beras lokal masih terus kita upayakan untuk mengisi stok Bulog," katanya, Rabu, 29 Maret.

Lebih lanjut, Bakhtiar menuturkan bahwa apalagi saat ini sudah memasuki panen raya. Panen terus berlangsung, Bulog juga sementara terus melakukan pembelian.

"Sudah masuk kurang lebih 3.000 ton. Mudah-mudahan April sudah mulai meningkat. Sebagaimana pengalaman tahun-tahun sebelumnya," lanjutnya.

Sementara itu, Pemprov Sulsel memperkirakan Sulsel menghasilkan produksi padi sebesar 1,06 juta ton gabah kering giling (GKG) dengan luas panen 237.592 hektar dan produksi beras sebesar 659.558 ton pada periode Januari hingga Maret 2023.

Ketua Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) Sulsel, Rachmat Sasmito mengatakan bahwa kalau di Sulsel untuk penyimpanan tidak masalah karena petani sudah punya siklus ketika panen raya mereka lakukan itu adalah pengeringan setengah kering atau gabah kering panen.

Nanti setelah mau digiling atau di pabrik mereka melakukan pengeringan betul menjadi gabah kering giling.

"Kalaupun ada intervensi yang dilakukan Bulog dengan membeli harga gabah kering giling itu di harga maksimal dan beras juga harga maksimal," tambahnya.

Ketua Komisi C DPRD Sulsel Andi Januar Jaury, mengatakan bahwa pemerintah yang akan melakukan kembali impor beras di tengah panen raya ini tidak seharusnya diperuntukkan di Sulsel karena Sulsel merupakan lumbung beras nasional.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan