FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunggah video percakapannya dengan Jack Harun, salah seorang pelaku bom Bali 1.
Perbincangan interaktif itu mengorek kisah di balik Jack Harun yang memilih tobat. Jack Harun pun berkisah dengan antusias.
“Saya waktu ditangkap itu, di rumah ibu saya di Kulon Progo, di rumah ibu saya itu masih ada sisa peluru 800 butir, kemudian beberapa kotak bahan peledak,” kisah Jack.
Saat pengambilan itu, lanjut Jack. Ia melihat ibunya menangis. Sejak saat itu, ia berjanji akan berubah.
Setelah itu, Jack diberi yayasan oleh mantan Wali Kota Surakarta Rudy, namanya Gema Salam. Ia adalah seorang Katolik.
Menimpali kisah itu, Ganjar menyambar ceritanya dengan mengatakan ia belajar dari kisah itu.
“Saya berguru sama beliau tentang cerita ini,” ujar Ganjar.
Sementara pada keterangan unggahan, Ganjar menegaskan komitmennya melawan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Ia menyebut perjuangan tersebut adalah komitmen yang tak pernah putus.
Perjuangan ini, kata dia dilaksanakan dengan cara dan strategi yang bervariasi. Bisa pendidikan, seminar, diplomasi atau bahkan cara lain yang mungkin tidak populer di mata masyarakat.
“Dicaci dan dibully adalah risiko yang kadang harus kita ambil dari pilihan itu. Karena memang apa yang kita lakukan tidak selalu bisa memuaskan semua orang,” imbuhnya.
“Yang pasti tujuan kita satu, menjaga kedamaian dan persatuan di Republik yang kita cintai ini,” tandasnya.
(Arya/Fajar)