FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pembatalan Indonesia sebagai tuan tumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA, kerap dikaitkan dengan sikap PDIP. Terutama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster yang merupakan kader PDIP, lantaran menolak keikutsertaan Israel dalam ajang tersebut.
Dikonfirmasi siang tadi, Sekretaris PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni (RPG) menyampaikan penyesalan dan kesedihan atas pembatalan tersebut. Meski begitu, ia juga menyesalkan sikap FIFA yang seolah menerapkan standar ganda dalam regulasi sepakbola di dunia.
Baginya, PDIP jelas tidak menolak Piala Dunia U-20 dilaksanakan di Indonesia dalam hal ini Bali dan Jawa Tengah. Bahkan mendukung penuh. Yang ditolak adalah keikutsertaan Israel, dengan alasan fundamental guna menyuarakan kemanusiaan dalam hubungan antarbangsa.
"Jadi kita berharap FIFA coret Israel seperti sikap ketika mencoret Rusia (dari babak playoff Piala Dunia). Jadi tetap dilaksanakan di Indonesia," beber RPG.
Soal olahraga yang dikaitkan politik menurutnya tidak bisa dipisahkan. Dipakai sebagai bagian dari diplomasi politik. Bahkan itu telah dilakukan sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno yang memerintahkan Timnas mundur saat menghadapi Israel.
"Jadi justru FIFA yang politisasi. Rusia ditolak, Israel boleh. Jadi sekali lagi bukan U20 kita tidak dukung, sangat mendukung. Kalo ndak salah di Permenlu ada juga larangan delegasi Israel masuk Indonesia," kata Anggota DPRD Sulsel tiga periode ini.
Sebelumnya, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah menyampaikan sikap resmi partainya.