FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pertumbuhan perbankan syariah meningkat di awal 2023 ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset perbankan syariah tumbuh 4,46 persen (yoy) dengan nominal Rp12,43 triliun.
Kemudian pertumbuhan pembiayaan syariah mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 15,81 persen (yoy) menjadi Rp10,47 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penyaluran kredit konvensional yang tumbuh sebesar 7,21 persen (yoy).
Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah mencatat pertumbuhan 6,49 persen (yoy) dengan nominal Rp8,52 triliun.
"Hal tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK perbankan konvensional 2,51 persen yoy dengan nominal Rp106,67 triliun," kata Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua)
Darwisman, Kamis, 30 Maret 2023.
Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan BSI membukukan kinerja positif sepanjang 2022. Membukukan laba bersih sebesar Rp4,26 triliun, tumbuh 40,68 persen secara yoy. Dalam usia dua tahun, BSI telah menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia.
"Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia, BSI terus mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem dalam negeri, mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan dan industri manufaktur lainnya," katanya.
Lebih lanjut, Hery menuturkan bahwa BSI berkomitmen untuk terus berinovasi dalam transformasi digital, seperti yang dilakukan lewat BSI Mobile dan E-Channel yang mempermudah masyarakat menunaikan zakat. Untuk memperkuat kinerja e-channel, BSI terus menyediakan layanan one stop solution BSI Mobile yang mampu menjangkau nasabah di seluruh segmen.
"Akselerasi digital menjadi kunci kami untuk terus bergerak mengikuti perubahan perilaku nasabah yang serba dinamis, cepat dan aman," tutup Hery. (ams/dir/fajar)