"Kita bisa menang tanpa stadion, meskipun kita berharap akan ada stadion di kota kita. Karena kita akan Liga Champions dimana? Itu harapan kami," harapnya.
Ulang Sejarah
Pengamat Sepak Bola Assegaf Razak mengatakan melihat kemenangan PSM di musim ini mengingatkan dirinya pada saat ia menjadi asisten pelatih di PSM pada musim 1999/2000.
"Saya sangat berterima kasih, karena saya waktu juara pada musim 1999/2000 saya masih asisten pelatih di PSM dan saya juga merasakan waktu itu," katanya.
Menurutnya, keberhasilan PSM kali ini tak terlepas dari dukungan manajeman yang selalu mensupport para pemain dan pelatih yang ada.
"Memang kesan dulu itu kami saling mendukung waktu itu, karena juara itu memang mahal karena PSM bayangkan di tangan Pak Sadikin baru bisa kita menang dan kita harus berterima kasih kepada mereka," ungkapnya.
Meskipun sudah 23 tahun lamanya, kesan juara pada musim tersebut masih terasa sampai sekarang setelah PSM berhasil memenangkan pertandingan kali ini dan mengunci gelar juara.
"Sekarang jamannya beda, euforianya beda, pemain yang saya lihat banyak motivasinya meskipun bukan pemain bintang," tutupnya. (cah/zuk)