Selain itu, mereka juga punya gelandang-gelandang kreatif seperti Akbar Tanjung, M Arfan dan Ananda Rehan yang menjadikan strategi bisa berjalan dengan baik.
Meski mencatatkan persentase penguasaan bola yang paling sedikit, namun nyata PSM menjadi tim tersubur kedua setelah Bali United.
Dimusim ini mereka berhasil menciptakan 60 dari 32 laga dengan catatan dua laga tersisa.
Selain itu, gawang PSM Makassar yang dijaga oleh Reza Arya Pratama menjadi yang paling sedikit kebobolan dengan catatan 24 gol kemasukan.
Meski kalah dalam hal penguasaan bola, namun lewat permainan yang simple dan solid memang layak PSM Makassar menjadi juara di musim ini.
Punya gaya bermain sendiri dengan memaksimalkan potensi para pemain. Membuat pelatih Bernardo Tavares layak disebut sebagai pelatih terjenius di Liga 1 musim ini.
Gelar juara ini juga terasa spesial karena PSM Makassar diketahui butuh waktu 23 tahun lamanya untuk kembali merajai kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Seperti yang diketahui, PSM terakhir meraih juara Liga Indonesia pada musim 1999/2000 silam.(Erfyansyah/fajar)