FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan 2023 telah memasuki angkatan XI. Instrumen penilaian kegiatan mahasiswa KKN Kebangsaan ini telah dibahas melalui pertemuan di BSD, Tangerang Selatan, Banten, Rabu - Kamis (29 - 30/3/2023) lalu. Pertemuan ini juga dilakukan secara virtual.
Kegiatan dihadiri langsung oleh Sri Gunani Pertiwi, Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Prof Hasrullah penggagas sekaligus Ketua Tim Pengembangan KKN Kebangsaan, serta Dhaniek Wardhanie R dan tim dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Hasrullah mengungkapkan awal mula menggagas KKN kebangsaan yang telah dimulai sejak 2012 lalu ini. Hasrullah menjelaskan awal mula ide ini muncul saat dirinya masih menjabat UPT KKN Unhas berkunjung ke Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.
Saat itu dia bertemu dengan Rektor Unad yang masih dijabat Prof. Dr. H. Werry Darta Taifur, SE, MA. Dalam kunjungan itu, muncullah ide untuk menyatukan anak bangsa dalam program KKN. Yang sebelumnya hanya berfokus di kawasan Barat Indonesia.
"Saya dapatkan ide ini waktu berkunjung ke Universitas Andalas ketemu dengan rektornya prof. Werry. Waktu itu saya menjadi kepala UPT KKN, ada ide bagaimana bisa menyatukan anak bangsa," katanya pada Senin (3/4/2023).
Hasrullah kemudian membuat proposal sekitar bulan Juli 2012 dan diserahkan ke Wakil Menteri Pendidikan (2011-2]14) yang juga merupakan dosen di Unad, Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S.
"Saya buat proposalnya, tapi dia bilang tolong Hasrullah ketemu Wamen, Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S. Saya bawa ke sana proposal KKN Kebangsaan Juli barangkali itu 2013,"jelasnya.
Dia tergugah untuk membuat suatu program KKN yang bisa menyatukan anak bangsa dari Sabang sampai Merauke. Dengan ini akan membantu mahasiswa dalam menumbuhkan rasa nasionalisme, menghormati NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pada awalnya terdapat 32 kampus yang berpartisipasi dalam program KKN yang pertama kali dijalankan tahun 2013 ini. KKN Kebangsaan dibuka langsung oleh Muh. Nuh, Mantan Menteri Pendidikan dan dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Dia pun menyebutkan ciri khas untuk KKN Kebangsaan ini adalah bekerja sama dengan TNI AD, TNI AL dan TNI AU. Pada awalnya pembiayaan mendapat bantuan dari Direktur Kemahasiswaan Dirjen Dikti Kemdikbud, Ila Saila, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan
"Dari segi biaya waktu ibu Ila Saila, dia beri saya Rp.250 juta diangkatan pertama. Kemudian saya dapat pak Gubernur Rp. 200 juta pak Syahrul. Kemudian ada dari TNI, Unhas. Jadi, kira-kira habis Rp. 1 M waktu itu. Ditambah dengan Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah," katanya.
Sebagai Ketua Tim Pengembang KKN Kebangsaan Nasional, Hasrullah mengaku sejak awal telah membawa nama Unhas untuk menggagas ide ini.
"Sejak awal saya membawa Unhas, inilah puncak prestasi KKN kita karena tokohnya Hasrullah ini membawa nama Unhas kemana-mana. Mulai dari angkatan pertama, jadi setiap ada acara KKN Kebangsaan kami dimintai pendapat sebagai konsultan untuk menyelenggarakan KKN termasuk yang di Palangkaraya kemarin yang ke X. Kemudian di Tanjungpura yang ke XI," jelasnya.
Dia juga menuturkan jika dalam laman registrasi akan diundang lebuh dari 135 kampus untuk sosialisasi KKN Kebangsaan yang akan diadakan 10 April 2023 mendatang.
Hasrullah pun merasa sangat senang dan bangga karena ide yang digagasnya sejak awal telah menjadi program nasional yang diikuti oleh ratusan kampus di Indonesia.
"Jadi saya sangat senang, bangga ide dan gagasan saya yang sejak awal itu sudah menasional dan sudah diadopsi sebagai program nasional di Direktur Kemahasiswaan," pungkasnya.
Adapun KKN Kebangsaan 2023 akan terlaksana di 19 Kecamatan dan 42 Desa di Kabupaten Sambas dan 17 Kecamatan dan 50 Desa di Kabupaten Bengkayang. Lokasi ini merupakan wilayah Kalimantan Barat dan merupakan perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
Nantinya KKN Kebangsaan ini akan berlangsung selama 1 bulan pada tanggal 20 Juli 2023 hingga 20 Agustus 2023 mendatang. (Elva/Fajar).