FAJAR.CO.ID, BANJARNEGARA - Penemuan kuburan massal yang diduga korban pembunuhan dukun pengganda uang berinisial TH alias Mbah Slamet (45) bikin gempar Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara.
Petugas Polres Banjarnegara dibantu sukarelawan pun mengevakuasi sejumlah mayat yang dikubur pada sebidang kebun tersebut, Senin (3/4).
Kasatreskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama mengatakan mulanya penemuan mayat korban pertama terkubur di lahan milik pelaku pada hari Sabtu (1/4).
Kemudian pihaknya melakukan penggalian lagi."Namun kami belum bisa pastikan jumlahnya (jumlah mayat yang dievakuasi, red.)," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah sukarelawan, ada 10 mayat yang dievakuasi dalam penggalian tanah, beberapa di antaranya terkubur dalam satu lubang.
Setelah dievakuasi dari lokasi penguburan, mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj Lasmanah Banjarnegara untuk dilakukan identifikasi.
Laporan tersebut didasari atas pesan yang dikirimkan korban melalui WhatsApp kepada anaknya yang lain, yakni SL (adik dari GE, red.) pada tanggal 24 Maret yang mengabarkan jika sedang di rumah Mbah Slamet.
Lebih lanjut, PO berpesan jika sampai hari Minggu (26/3) tidak pulang, SL dan GE diminta untuk datang ke rumah Mbah Slamet dengan didampingi aparat.
"Atas dasar laporan GE, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara," jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (Potassium sianida). Hal itu dilakukan karena kesal ditagih terus-menerus oleh korban. Dalam hal ini, Mbah Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang sebesar Rp 70 juta yang disetorkan PO menjadi Rp 5 miliar. (antara/jpnn)