FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- PSM Makassar berhasil keluar sebagai juara Liga 1 musim 2022-2023 usai taklukkan Madura United pada pekan ke-32 kompetisi Liga 1 Indonesia.
Kemenangan 3-1 atas Madura United di Stadion Gelora Madura Ratu Pemalingan, Jumat 31 Maret 2023. Membuat mereka memastikan gelar juara Liga 1 Indonesia musim 2022-2023.
Kesuksesan PSM Makassar di Liga 1 musim ini tentunya tak lepas dari tangan dingin dan racikan strategi jitu dari sang pelatih Bernardo Tavares.
Sebelum berlabuh dan berhasil meraih kejayaan di PSM, Bernardo Tavares dulu merupakan pesepakbola profesional.
Pria yang lahir di Kota Proenca-a-Nova, Portugal, 2 Mei 1980 itu pernah bergabung dengan tim muda ADC Proenca-a-Nova.
Ia memulai kariernya sebagai gelandang. Hanya saja, karier Tavares sebagai pemain tak berjalan lama.
Setelah gantung sepatu dia kemudian memutuskan menjadi pelatih hingga saat ini.
Kemudian Bernardo Tavares memuai karier kepelatihannya bersama Proenca-a Nova U-18 pada 1997.
Setelah beberapa tahun, pria berusia 42 tahun kemudian menjadi asisten pelatih tim muda Benfica pada 2001.
Perjalanan pun kembali berlanjut, ia kemudian malang melintang dengan beberapa klub dan jabatan berbeda yang ia dapatkan.
Seperti pelatih kiper di Alcobaca pada 2005, menjadi pemandu bakat di FC Porto 2007, hingga asisten pelatih Sporting CP pada 2008.
Bernardo Tavares pun kembali mendapat posisi sebagai pelatih kepala ketika menukangi FC Tirsense yang bermain di kasta bawah Liga Portugal pada musim 2014.
Setelah dia pun kembali hijrah, prestasi terbaik ia dapatkan ketika membawa New Radiant menjuarai Liga Maladewa, pada tahun 2017 lalu.
Setelah dia kembali melanjutkan perjalanan sebagai ke Makau dan India dengan melatih beberapa klub.
Antara lain ada, Al Nahda pada 2014, GD Tourizense (2016), African Lyon (2016), New Radiant (2017), Benfica Macau (2018), CH. Brothers (2019), Helsinki IFK (2022).
Lalu di tahun yang pada 2022, ia harus menemukan pelabuhan baru setelah resmi berlabuh di PSM Makassar.
Sebelum resmi bergabung, ternyata terdapat fakta bahwa pelatih asal Portugal itu sebelumnya bersaing dengan 20 nama kandidat pelatih PSM Makassar.
Direktur Utama PSM Makassar saat itu, Munafri Airfuddin mengungkap bahwa ada sekitar 20 nama calon pelatih yang sampai kepadanya.
“Pada saat mencari pemain dan pelatih, itukan memang yang sudah kita rencanakan dari awal,” kata Munafri Arifuddin di unggahan video tersebut, dikutip Minggu (2/4/2023).
“Itu reject, dan akhirnya mencari pelatih. Kira-kira ada dua puluh nama yang muncul sampai ke saya. Kalau orang Makassar bilang di kutui,” ungkapnya.
“Saya kemundian memutuskan cepat karena pelatihlah yang akan mencari pemain, Mencari referensi membaca dan sebagainya. Akhirnya saya memilih Bernardo Tavares ini untuk menjadi pelatih,” pungkasnya.
Bernardo Tavares merupakan pelatih yang mampu menyudahi penantian panjang rakyat Makassar untu melihat tim kebanggaannya menjadi terbaik di Liga 1.
Seperti yang diketahui, PSM terakhir meraih juara Liga Indonesia pada musim 1999/2000 silam.
(Erfyansyah/fajar)