FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Kesuksesan PSM merengkuh gelar juara Liga 1 musim ini dinilai berkat kecerdasan Bernardo Tavares. Racikan yang pas dan taktik yang tepat membuat PSM begitu tangguh.
Terlepas dari peran Tavares, aktor utama dalam perebutan juara ini adalah para pemain. Mereka menunjukkan etos kerja yang sangat apik di atas lapangan. Itu membuat lawan merasa gentar bahkan sebelum bertanding.
Hal itu tentu tidak lepas dari solidnya permainan PSM. Lewat formasi 3-5-2, Pasukan Ramang berhasil melumpuhkan lawan-lawannya. Bahkan PSM hanya dua kali menelan kekalahan sampai laga ke-32, dari 34 laga.
Kepemimpinan Wiljan Pluim di lapangan sangat berpengaruh positif. Permainan lebih cair, namun tertib. Bahkan, nama Pluim selalu masuk daftar yang diwaspadai lawan. Dia dianggap sebagai jenderal lapangan tengah paling menakutkan di kubu PSM.
Pluim mampu membuktikan kualitasnya. Sepuluh gol dan sembilan assist dia catatkan dalam 25 pertandingan. Artinya, dalam setiap laga Pluim berkontribusi 0,4 gol dan 0,3 assist.
Secara total, Pluim terlibat dalam 19 gol PSM, dengan rata-rata 0,7 per laga. Pria berdarah Belanda itu juga mencatatkan 1.959 menit pertandingan, dengan rata-rata terlibat dalam 78,36 menit setiap laga.
Dari catatan itu, Pluim punya koleksi 40 shot dan 26 di antaranya berbuah on target, termasuk 10 golnya. Catatan ini membuat Pluim mampu menorehkan 1,6 shot per laga.
Kemudian, sebagai seorang gelandang pria 34 tahun itu sudah membukukan catatan passing yang bagus. 696 passing sudah dia lepaskan, dengan rata-rata 27,84 passing setiap pertandingan. Statistik ini tentu cukup menjadi pembuktian bahwa dia layak menjadi leader di atas lapangan.