FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Bos PSM Makassar, Munafri Arifuddin atau Appi menyebut sepakbola bukan sekedar olahraga tetapi banyak elemen turunan terutama pariwisata dan kemajuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Perputaran ekonomi di wilayah pertandingan sepakbola itu digelar atau sekitar stadion otomatis tumbuh pesat.
Sayangnya, keluh Appi, PSM Makassar yang baru saja mengakhiri puasa gelar selama 23 tahun tidak punya stadion.
“Kami ikut di pertandingan Asia. Kami akan main di Kamboja, Vietnam dan Thailand tentu saja disiarkan TV-TV internasional,” ujar Appi yang juga Chief Corporate Legal di Bosowa Corporindo di AAS Building, kantor Tiran Group, Kota Makassar, akhir pekan lalu.
Hanya saja, katanya lagi, Pasukan Ramang tidak pernah main di kampung sendiri. Melainkan bertandang di Bogor atau main di kota lain.
“Nanti orang Kamboja, Vietnam dan Thailand bilang oh ini Makassar, ini bukan Makassar, kami tidak punya stadion,” kata Appi memberi gambaran.
Appi mengaku sangat ingin melihat PSM main di stadion sendiri guna mengembalikan marwah Makassar sebagai kiblat sepakbola Indonesia.
“Kami ingin punya stadion. Itu untuk memperlihatkan kepada mereka bahwa kami ini (PSM) hebat di Asia. Alhamdulillah Parepare bisa menjadi Home basenya PSM. Dan selama menjadi markas PSM di Gelora BJ Habibie PSM tidak satu kali pun mengalami kekalahan," tegasnya.
Bukan tanpa alasan, sepak bola sejatinya sudah menjadi industri yang banyak menghidupi masyarakat dan generasi muda.
“Bayangkan pak, anak-anak sekarang umur nya baru 18 tahun, 19 tahun gaji nya sudah 100 juta setiap bulan,” ungkap Appi.
