FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso dinantikan tugas berat di Sulsel.
Beberapa tahun terakhir, Sulsel masuk zona merah persoalan narkoba, kriminal umum hingga kriminal khusus.
Hal itu dibuktikan dari pengungkapan kasus yang dilakukan oleh aparat kepolisian Polda selama ini.
Irjen Nana Sudjana yang menjabat Kapolda saat itu menyebut Sulsel masuk dalam zona darurat narkoba.
Selain itu, eks Kepala Kepolisian Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menerangkan kasus itu menjadi pekerjaan rumah pihaknya.
Selain itu, di sejumlah daerah sering terjadi tindakan pidana pembusuran, perang kelompok hingga penganiayaan. Rata-rata pelaku pun didominasi oleh remaja.
Bukan hanya itu, kasus korupsi cukup tinggi di Sulsel, terlihat dari penanganan kasus yang ditangani pada tahun lalu.
Saat itu, Polda Sulsel mendapat penghargaan dari Kementrian Sosial (Kemensos) atas pengungkapan kasus program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) Covid-19 2020. Kasus ini melibatkan tersangka dari beberapa daerah.
Terakhir kasus ini masih dalam proses pendalaman yang dilakukan Polda Sulsel, melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus.
Menanggapi hal itu, Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso berjanji akan memperkuat sinegritas baik internal maupun eksternal.
"Saya sebagai warga baru mohon diterima. Ke depan kami akan menjaga sinegritas yang baik internal maupun eksternal," kata mantan Wakil Komandan Korps Brimob Polri, Senin (3/4/2023) siang.
Selain itu, Alumni Akdemik Kepolisian (Akpol) 1988 itu akan bekerja secara profesional ke depannya. Terutama dalam menangani berbagai kasus, seperti kasus korupsi.