FAJAR.CO.ID, MAROS -- Tiga warga di Kabupaten Maros menjadi korban penipuan. Itu terjadi setelah korban didatangi oknum yang mengaku sebagai petugas bantuan sosial.
Salah seorang warga Kecamatan Lau, Nurmi mengatakan bahwa oknum tersebut datang ke rumahnya mengatasnamakan Dinas Sosial.
"Jadi ada yang datang mengaku dari Dinsos. Pelaku meminta KK dan KTP untuk memberikan bantuan bedah rumah," akunya.
Pelaku kata dia, langsung masuk ke rumah si korban.
"Sepertinya dihipnotis, karena kejadiannya itu jam 11.00 Wita tapi baru sadar pukul 15.00 Wita kalau cincin 3 gram hilang," katanya.
Tidak hanya dia, di hari sebelumnya tantenya pun juga dihipnotis oleh orang yang sama.
"Jadi hari sebelumnya itu pelaku ini juga mendatangi rumah tante saya. Pelaku juga sempat mengambil gambar rumah tante, kemudian meminta berkas KK dan KTP beserta uang Rp900 ribu," sebutnya.
Terpisah, Pengelola Data Bantuan Sosial Kabupaten Maros, Darwis menegaskan bahwa itu adalah penipu.
Sebab kata dia, tidak ada petugas bantuan sosial yang melakukan pendataan dengan meminta uang imbalan.
"Tidak ada petugas pendataan bansos yang meminta uang imbalan. Jadi dipastikan itu adalah penipu," tegasnya.
Diakuinya hingga hari ini sudah ada tiga korban yang melaporkan kejadian tersebut ke pihaknya.
"Ada tetangga yang melapor ke saya mereka mengaku didatangi petugas Dissos. Pelaku menyuruh korban melepaskan kalung, cincin dan uang Rp700 ribu dengan alasan untuk difoto kemudian dijanjikan mendapatkan uang dan beras," pungkasnya. (Rin)