Kembangkan Pasar Modal Syariah di Indonesia Timur, BEI Gandeng Muhammadiyah

  • Bagikan
Ilustrasi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Muhammadiyah. Ihwal ini dilakukan untuk meningkatkan edukasi dan literasi pasar modal syariah di Indonesia.

Kerja sama tersebut ditandai dengan seremoni pembukaan perdagangan BEI dalam rangka Pencanangan Edukasi dan Literasi Pasar Modal Syariah kepada Warga Muhammadiyah yang diselenggarakan pada Kamis (6/4) di Main Hall BEI.

Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan kerja sama ini, diharapkan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam pasar modal syariah. Sekaligus turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Beberapa poin penting kerja sama ini adalah kolaborasi edukasi dan literasi pasar modal syariah bagi warga Muhammadiyah melalui perguruan tinggi Muhammadiyah,” ungkapnya dikutip dari keterangan resmi, Jumat (7/4/2023).

Tidak hanya itu, pendirian pusat kajian pengembangan pasar modal syariah bersama Universitas Muhammadiyah Makassar di Kawasan Timur Indonesia oleh Pimpinan Pusat dengan Pimpinan Wilayah Sulawesi Selatan. Selain itu, kerja sama ini juga meliputi sinergi dengan Majelis Tarjih untuk pendalaman aspek fiqih pasar modal syariah.

Yulianto mengatakan, dalam jangka panjang, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah di Indonesia dapat memberikan manfaat bagi pengembangan pasar modal syariah.

“Sehingga Indonesia dapat menjadi pusat pasar modal syariah yang berkembang dan berkelanjutan," ujarnya

Diketahui, sepanjang 2022 jumlah investor syariah di pasar modal Indonesia mencapai 117.942. Namun dari jumlah tersebut hanya ada 30.975 investor yang aktif atau setara dengan 26%.

Sepanjang 2022, total nilai transaksi pasar syariah mencapai Rp 10,1 triliun. Nilai itu turun 17,88% secara tahunan (YoY) dari Rp 12,3 triliun pada 2021. (Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan