Ruben Onsu Unggah Foto Makin Kurus, Begini Gejala Penyakit Langka Empty Sella Syndrome yang Dideritanya

  • Bagikan
Presenter Ruben Onsu mengunggah foto di akun media sosial pribadinya dengan penampilan yang terlihat semakin kurus. Warganet mengkhawatikan kondisi kesehatannya.

FAJAR.CO.ID -- Tubuh presenter Ruben Onsu tampah makin kurus. Perubahan kondisi tubuhnya terlihat pada lima foto yang diunggahnya pada akun Instagram miliknya, baru-baru ini.

Ruben Onsu mengunggah lima foto. Tiga foto saat mengenakan kemeja biru bergaris putih dan. Dua foto lainnya saat Ruben mengenakan kemeja kombinasi putih, merah muda, dan biru. Kacamata berbingkai hitam juga menghias wajah suami Sarwendah itu.

Namun, kelima foto tersebut memperlihatkan bentuk fisik Ruben Onsu yang terlihat semakin kurus. Tidak sedikit warganet yang memberi tanggapan di kolom komentar akun Instagramnya, terkait kondisi fisik Ruben Onsu yang semakin kurus. Banyak yang mengkhawatirkan Ruben menderita sakit.

Sebelumnya, Ruben Onsu mengungkap dirinya mengidap penyakit empty sella syndrome yang langka. Dia bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan intensif pada awal Juni 2022 lalu. Belakangan ini, Ruben sudah jarang membicarakan kondisi penyakit yang dideritanya.

Lantas, apa dan bagaimana gejala penyakit langka empty sella syndrome itu? Mengutip rarediseases.org, empty sella syndrome merupakan kelainan langka yang ditandai pembesaran atau malformasi struktur di tengkorak.

Sindrom ini dapat terjadi sebagai kelainan primer yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik). Dapar juga sebagai kelainan sekunder yang terjadi karena kondisi atau kelainan yang mendasarinya, seperti tumor, trauma kepala, atau kondisi lainnya.

Gejala paling umum yang berpotensi dialami penderita
empty sella syndrome antara lain sakit kepala kronis. Beberapa penderita penyakit langka ini juga memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), yang dengan sendirinya dapat menyebabkan sakit kepala jika parah.

Pada beberapa orang, gejala yang dapat terjadi pada empty sella syndrome antara lain, disfungsi ereksi, penurunan gairah seksual, mudah lelah, menstruasi tidak teratur atau berhenti sama sekali (amenorrhea), Galaktorea, yaitu keluarnya ASI atau cairan menyerupai ASI dari puting payudara padahal tidak sedang hamil atau menyusui.

Selain itu, kadang terjadi peningkatan tekanan di otak,
keluarnya cairan otak dari hidung, sakit kepala, dan
papiledema, yaitu gangguan penglihatan akibat saraf mata membengkak karena tekanan di dalam otak.

Belum diketahui pasti penyebab empty sella syndrome dalam kasus kelainan primer. Sejumlah peneliti percaya bahwa cacat pada diafragma sellae yang ada saat lahir (cacat bawaan) berperan dalam pengembangan empty sella syndrome primer.

Diafragma sellae adalah lipatan di lapisan terluar dari membran yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang.

Sementara cedera atau trauma pada kepala, tumor hipofisis yang diobati, infeksi, terapi radiasi, pembedahan pada daerah hipofisis, atau kelainan langka seperti sindrom Sheehan, juga dapat menjadi penyebab kasus sindrom sekunder. (fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan