Tergoda Dukun Penggandaan Uang, Sejumlah Pasutri Jadi Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet

  • Bagikan
Pasutri Lampung Suheri dan Riani menjadi korban pembunuhan dukun Mbah Slamet. (IST)

“Jenazah korban tiba di Lampung pada Sabtu (8/4). Kemudian korban langsung dilakukan pemakaman pada pukul 08.00 WIB, di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung,” jelas Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.

Pasutri kedua yang jadi korban Mbah Slamet bernama Suheri dan Riani yang data ante mortemnya diambil dari anak kandung mereka. Pasutri ini juga berasal dari Lampung.

Rani, anak dari pasangan Suheri dan Riani mendatangi posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara.

Ia mengaku kedua orang tuanya sudah hilang kontak sejak dua tahun lalu.

“Hilangnya sudah dua tahun lalu,” ujar Rani saat mendatangi posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara, Jumat (7/4/2023).

Usai melapor di posko pengaduan orang hilang, Rani pun menjalani tes DNA untuk mencocokkan dengan DNA sembilan korban yang hingga saat ini belum teridentifikasi.

Ia berharap segera bisa teridentifikasi sehingga jenazah kedua orang tuanya bisa segera dibawa pulang.

“Harapannya segara keluar hasilnya dan cocok. Sehingga bisa segera dibawa pulang,” harapnya.

Rani bercerita saat pamit, kedua orang tuanya tidak menyebut dengan jelas tujuan kepergian mereka ke Pulau Jawa. Pasutri ini hanya mengaku mau bekerja di tempat lain.

Polisi juga sudah mengambil sampel atas ibu dan anaknya yaitu Theresia Dewi (47) dan anaknya Okta Ali Abrianto (31).

Keluarga yakin pasangan ibu-anak Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto, asal Magelang turut menjadi korban pembunuhan berantai Slamet Tohari atau Mbah Slamet.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan