FAJAR.CO.ID, BEIJING -- Tiongkok menebar ancaman untuk Taiwan. Dalam dua hari terakhir, pasukan Tiongkok menggelar latihan perang di sekitar Taiwan sebagai peringatan keras.
Bahkan, dalam latihan perang, Minggu (9/4), mereka menyimulasikan serangan presisi terhadap objek yang menjadi sasaran utama di Taiwan serta wilayah sekitar perairan.
Tindakan Tiongkok itu merupakan respons atas kunjungan Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen ke Amerika Serikat (AS) bertemu Ketua DPR Kevin McCarthy minggu lalu. Pemerintah Tiongkok berang dan menuding Taiwan sedang mencari dukungan untuk bisa merdeka.
Taiwan menyebut, sekitar 70 pesawat Tiongkok terbang di sekitar pulau wilayahnya kemarin. Selain itu, ada 11 kapal yang terlihat. Sehari sebelumnya, 45 pesawat tempur Tiongkok juga melintasi garis median Selat Taiwan. Garis itu merupakan garis pemisah tidak resmi antara wilayah Taiwan dan Tiongkok. Pesawat tempur itu juga terbang ke bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.
Operasi yang dijuluki perang gabungan oleh Beijing itu berlanjut hingga Senin (10/4). Taiwan pun marah dengan operasi tersebut. Pejabat pertahanan di Taipei menuduh Beijing sengaja menggunakan kunjungan Presiden Tsai ke AS sebagai alasan untuk melakukan latihan militer yang merusak perdamaian, stabilitas, dan keamanan regional.
Pada hari pertama latihan, salah satu kapal Tiongkok menembakkan peluru saat berlayar di dekat Pulau Pingtan. Itu adalah titik terdekat Tiongkok ke Taiwan. Media pemerintah Tiongkok mengatakan, dalam latihan militer itu, mereka mengerahkan artileri roket jarak jauh, kapal perusak angkatan laut, kapal rudal, pesawat tempur angkatan udara, pengebom, pengacau, dan pengisi bahan bakar.