Cerita Unik Striker PSM Ramadhan Sananta Yang Pernah Jadi Stopper, Cocok Gantikan Yuran?

  • Bagikan
Ramadhan Sananta

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Striker muda PSM Makassar, Ramadhan Sananta ternyata punya kisah unik selama karier di dunia sepakbola jauh sebelum ia bisa seperti sekarang.

Ternyata Ramadhan Sananta dulunya pernah dimainkan sebagai seorang bek tengah atau biasa disebut dengan stopper.

Kala itu, pemain berusia 20 tahun ini membela tanah kelahiran Kepulauan Riau di ajang Pekan Olahraga Wilayah (Popwil).

Dihapusnya kuota pemain senior di ajang tersebut membuat sang pelatih terpaksa menawari Ramadhan Sananta untuk bermain sebagai stopper.

Pemain yang akrab disapa Santa ini juga mengakui bahwa di awal kariernya ia bermain sebagai pemain bertahan sebelum akhir berganti menjadi seorang striker.

“Iya stopper. Karena waktu saya mewakili Kepualauan Riau untuk ajang Popwil,” kata Ramadhan Sananta dikutip dari channel Youtube LIB TV, Selasa (11/4/2023).

“Karena kemarin kuota senior sudah tidak ada jadi saya ditawari pelatih untuk jadi stopper,” ungkapnya.

“Karena pertama sekali jadi stopper baru jadi striker,” lanjutnya.

Di ajang Popwil itu, Ramadhan Sananta bermain sebagai stopper full selama turnamen berlangsung mulai dari babak penyisihan hingga partai final.

Alhasil, di ajang tersebut Kepulauan Riau yang diawali oleh Sananta dan kawan-kawan berhasil keluar sebagai peringkat kedua.

“Terus saya main stopper dan bisa. Alhamdulillah kita kemarin peringkat dua Popwil dari penyisian sampai final saya main stopper terus,” jelasnya.

Ramadhan Sananta yang ditanya terkait kemungkinan dirinya bermain sebagi stopper lagi di PSM Makassar.

Ia menolak hal tersebut dengan alasan di tim ini sudah memiliki beberap stopper hebat mulai dari Yuran Fernandes, Erwin Gutawa, Safruddin Tahar dan beberapa pemain lainnya.

Selain itu, ia mengungkap bahwa saa itu usai masih 17 tahun jadi ia masih bisa memainkan posisi tersebut.

“Kalau sekarang diminta lagi sudah tidak bisa apalagi disini sudah ada pemain. Terus itukan kemarin masih di Diklat masih muda 17 tahun,” tutupnya.

(Erfyansyah/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan