FAJAR.CO.ID-- Nabi Yusuf A.s adalah nabi yang ke 11 diantara 25 nabi dan rosul yang namanya menjadi nama surat dalam Al-quran.
Dikutip dari laman Parboaboa.com menjelaskan bahwa Surat Yusuf ayat 4 adalah surat ke 12 dalam kitab Al Quran yang terdiri dari 111 ayat. Surat ini tergolong dalam kategori surat Makkiyah, karena diturunkan di Kota Mekkah.
Kisah Nabi Yusuf adalah salah satu kisah yang terkenal dalam Al-Quran. Ini adalah kisah tentang seorang nabi yang mempunyai kisah hidup yang luar biasa. Berikut ini cerita tentang Nabi Yusuf dan pelajaran yang bisa diambil darinya:
Nabi Yusuf adalah anak dari Nabi Yakub, dan dia dianggap sebagai salah satu nabi terbesar dalam sejarah Islam. Dia dilahirkan dengan ketampanan dan kecerdasan yang luar biasa, dan menjadi favorit dari ayahnya. Namun, ketampanannya juga membuatnya menjadi objek hasad dari saudara-saudaranya.
Seperti dalam surat yusuf ayat 4, nabi Yusuf bermimpi bahwa matahari, bulan, dan sebelas bintang sedang sujud kepadanya. Dia menceritakan mimpi itu kepada ayahnya dan saudara-saudaranya, dan mereka berpikir bahwa dia mempunyai niat buruk. Saudara-saudaranya yang iri hati dan cemburu pada Yusuf merencanakan untuk membunuhnya. Namun, mereka akhirnya memutuskan untuk hanya membuangnya ke dalam sumur dan memberitahu ayah mereka bahwa Yusuf dimakan oleh serigala.
Yusuf kemudian dijual ke pasar budak oleh orang-orang yang menemukannya di sumur. Dia dijual kepada seorang bangsawan Mesir bernama Aziz, yang menyukainya dan menjadikannya sebagai pelayan. Namun, ketika Aziz’s istri mencoba untuk memikat Yusuf, dia menolaknya dengan tegas dan ia difitnah melakukan kejahatan seksual oleh istri Aziz dan dihukum dipenjara.
Selama di penjara, Yusuf bertemu dengan dua tahanan lainnya, yang masing-masing bermimpi. Yusuf mampu memberikan tafsir yang tepat dari mimpi mereka, dan ketika salah satu tahanan tersebut dibebaskan, Yusuf memintanya untuk memberi tahu Firaun tentang keahliannya dalam tafsir mimpi.
Firaun kemudian memanggil Yusuf untuk menafsirkan mimpi yang menakutkan tentang tujuh tahun kelaparan di Mesir. Yusuf memberikan nasihat yang bijaksana tentang bagaimana menyimpan makanan selama periode ini, dan Firaun mengangkatnya sebagai salah satu penasihat terpentingnya. Yusuf kemudian bertemu kembali dengan saudara-saudaranya, yang datang ke Mesir untuk mencari makanan selama kelaparan, dan dia memaafkan mereka.
Ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi Yusuf (as), di antaranya:
1. Taqwa kepada Allah
Nabi Yusuf selalu mengutamakan taqwa kepada Allah dalam setiap tindakan dan keputusannya, bahkan ketika berada dalam situasi yang sulit. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu berpegang teguh pada agama dan berusaha untuk memperbaiki diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.
2. Kesabaran
Nabi Yusuf harus menanggung banyak ujian dan cobaan dalam hidupnya, mulai dari dikhianati oleh saudara-saudaranya, dipenjara tanpa alasan, hingga menjadi pelayan di rumah Potiphar. Namun, ia selalu bersabar dalam menghadapi ujian tersebut dan tidak pernah mengeluh kepada Allah. Kesabaran yang dimiliki Nabi Yusuf mengajarkan kita untuk tetap bersabar dan berusaha menghadapi setiap ujian yang diberikan Allah.
3. Kepercayaan kepada Allah
Nabi Yusuf selalu mempercayai rencana Allah, meskipun pada awalnya tidak mengerti mengapa ia harus melewati cobaan yang begitu berat. Namun, akhirnya Nabi Yusuf menyadari bahwa semua itu adalah bagian dari rencana Allah untuk membawanya kepada kedudukan yang lebih tinggi dan memberikan kemuliaan kepadanya. Kepercayaan kepada Allah yang dimiliki Nabi Yusuf mengajarkan kita untuk selalu percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya yang taat.
4. Menjaga diri dari godaan
Nabi Yusuf menolak godaan dari istri Potiphar meskipun ia tahu bahwa hal itu akan membawanya ke dalam kesulitan. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga diri dari godaan yang mengarahkan kita pada perbuatan yang tidak benar.
5. Pengampunan
Nabi Yusuf memaafkan saudara-saudaranya yang pernah mengkhianatinya dan menjualnya ke Mesir. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha untuk memaafkan orang lain, meskipun mereka pernah melakukan kesalahan yang besar kepada kita.
6. Keadilan
Nabi Yusuf selalu menjunjung tinggi prinsip keadilan, baik dalam mengambil keputusan maupun dalam menyelesaikan masalah. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap adil dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil.
7. Kecerdasan dan kebijaksanaan
Nabi Yusuf memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan yang luar biasa dalam menyelesaikan masalah dan menjalankan tugas yang diembannya. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri dan menggunakan akal sehat dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil.