FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Ditemukan meninggal di kediamannya, jasad staf Dekan Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Mustafa (38) telah dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Jeneponto.
Dari informasi yang dihimpun fajar.co.id, pihak keluarga memastikan tidak ada yang mencurigakan dari kematian Mustafa. Keluarga menyebut Mustafa meregang nyawa lantaran sakit yang dideritanya.
"Kita tolak autopsi karena saya lihat tidak ada luka apa-apa, seperti bekas pukulan. Karena kondisi jasad tidak memungkinkan terlalu lama tinggal," kata Kakak korban, Muzakkir kepada awak media.
Muzakkir mengungkapkan, sebelum adiknya ditemukan terbujur kaku, dirinya sempat berinteraksi dan mendengar sang adik mempersiapkan santap sahur.
"Tadi malam, dia sampaikan ke saya, besok pagi saya tidak ke kantor karena ada saya mau urus. Kalau selesai, rencananya mau ke Jeneponto. Itu komunikasi terakhir ke saya. Saya dengar tadi subuh bangun menyalakan kompor. Jadi saya anggap tidak masalah," bebernya.
Dikatakan Muzakkir, sang adik kerap mengonsumsi obat-obatan lantaran mengalami penyakit bisul.
"Kalau obat, dia memang sering konsumsi. Obat untuk bisulnya. Diduga memang karena sakit atau kecapean. Kita langsung bawa jenazah ke Jeneponto," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dibuat geger atas penemuan jasad yang diketahui sebagai staf Dekan Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.