FAJAR.CO.ID -- Universitas Hasanuddin bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) dalam rangka membahas dan mendiskusikan bersama berkaitan dengan pembukaan program studi Metalurgi dan Material pada Fakultas Teknik.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 14.00 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (12/4/2023).
Mengawali kegiatan, Dekan FT Unhas Prof Dr Eng Muhammad Isran Ramli ST MT, menjelaskan, FT Unhas secara berkelanjutan mengawal proses pembentukan prodi tersebut sesuai amanah yang diberikan oleh kementerian.
Dirinya memberikan gambaran tentang kemajuan prodi tersebut yang saat ini telah mendapatkan persetujuan pembukaan prodi dari Majelis Wali Amanah (MWA) Unhas.
“Kami sudah siap untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas terkait kehadiran prodi ini. Rencana proses perkuliahan akan dimulai pada tahun ajaran baru 2023/2024 pada bulan Agustus mendatang. Sehingga, memang ini yang menjadi perhatian kami bersama,” jelas Prof Isran.
Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis, Prof Dr Eng Adi Maulana ST M.Phil, mengatakan, Unhas secara berkelanjutan terus berupaya memberikan kontribusi terbaik untuk pengembangan Indonesia.
Dirinya mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara produsen nikel terbesar yang Sebagian besar terletak di timur Indonesia.
Unhas mempunyai tanggung jawab moral mengambil peran dengan mempersiapkan sejak awal sumber daya manusia berkualitas.
Lebih lanjut, Prof. Adi menambahkan proses pembukaan prodi Metalurgi dan Material di lingkup Unhas telah mendapatkan persetujuan pembukaan prodi.
Proses penerimaan mahasiswa akan segera dilakukan, dimana pada awal pembentukan prodi akan diterima kurang lebih 40 mahasiswa baru.
Pada kesempatan yang sama, pihak Kemenkomarves menyambut baik bentuk persiapan yang dilakukan oleh Unhas. Diharapkan, Unhas bisa segera melakukan proses sosialisasi secara massif kepada masyarakat mulai dari peluang beasiswa, biaya perkuliahan hingga peluang kemitraan.
Sumber daya industry tambang termasuk nikel banyak terdapat di Indonesia Bagian Timur. Untuk itu, Kemenkomarves mengharapkan Unhas sebagai salah satu kampus terbesar khususnya di Timur Indonesia bisa berperan mendorong pengelolaan pertambangan nikel untuk kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sains dan teknologi mutakhir.
Setelah pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan saran dan masukan dari para peserta rapat yang dihadiri oleh jajaran Kemenkomarves, hingga pimpinan perusahaan Industri Pertambangan Indonesia Timur. Seluruh rangkaian kegiatan berakhir hingga pukul 16.00 Wita. (Elva/Fajar)