Ia mengaku perayaan juara pertama memang layak dilakukan di Kota Parepare karena hal tersebut merupakan bentuk apresiasi untuk Kota yang sudah memberikan ruang PSM sebagai home base.
“Makanya kami selalu bilang perayaan itu pertama kali dilakukan di Parepare karena kami apresiasi Kota yang sudah memberikan kami ruang, tempat dan fasilitas untuk menjadikan home base,” jelasnya.
“Bahkan kami teman-teman di Makassar sepakat tidak akan ikut di Parepare untuk memberikan ruang untuk saudara-saudara suporter kami yang ada di Parepare, Barru, Pinrang, Sidrap dan sekitarnya untuk merayakan,” tambahnya.
Namun, Sadat menekankan bahwa perayaan juara juga perlu diadakan di Kota Makassar. Karena yang menantikan hal tersebut bukan cuma suporter melainkan seluruh masyarakat Kota Makassar.
“Saya yakin manajemen dan jajaran direksi sudah memikirkan dan wajib piala ini kita arak di Makassar. Bukan hanya suporter yang menantikan tapi seluruh masyarakat Makassar,” tuturnya.
“Yang terpenting trofi itu harus di arak di Kota Makassar. Jadi sampai itu mencederai euforia masyarakat Makassar yang sudah menantikan,” imbuhnya.
Terkait hal teknis dan semacamnya Sadat mengaku bersedia kapan saja untuk mengelar diskusi dengan maajemen PSM.
Karena yang terpenting menurutnya jangan ada kata-kata cukup di Parepare. Karena Makassar juga adalah bagian penting dari proses pencapaian ini.
“Kalau memang ada hal bagi manajemen terkait informasi masalah teknik konvoi ini, itu tidak akan jadi masalah. Kita mau buka ruang untuk bicarakan hal tersebut,” harapnya.