“Ada pertukaran ekonomi di dalamnya. Ada bagi hasil, untuk masjid 60 persen dan untuk pengelola bisnis 40 persen,” papar pendiri AAS Foundation yang juga ketua umum PP IKA Unhas itu.
Tak tanggung-tanggung, Amran mengaku menyiapkan anggaran pembangunan masjid lebih dari Rp 100 miliar.
“Kami sudah siapkan dananya. Di masjid ini nantinya tidak ada celengan yang beredar. Juga saya tidak sebar proposal atau minta sumbangan sana-sini,” tegas Andi Amran.
Tak sampai disitu masjid ini juga akan dilengkapi teknologi mutakhir berupa metaverse yang berisi gambar-gambar masjid teridah di seluruh dunia, dan peradaban Islam di seluruh dunia.
Jemaah masjid akan melihat peradaban Islam di seluruh dunia dalam bentuk digital.
Di masjid ini juga nanti ada pendidikan bahasa Arab, Inggris, dan bahasa Mandarin. Juga ada pembelajaran akhlak mulia. Jika sudah azan, semua kegiatan dihentikan untuk salat.
Untuk membuat para jamaah nyaman dan orang tertarik datang ke masjid ini salat berjamaah, masjid ini akan dilengkapi lift dan di lantai atas atau puncak akan dibuat kafe elit.
"Menaranya lebih tinggi dari Monas," bebernya. (dra/fajar)