FAJAR.CO.ID, SURABAYA - Suporter Persebaya Cahyo Al-Ghazali mencurahkan kekecewaannya atas batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pasalnya, ada kerugian yang dialami suporter karena mereka tidak bisa menyaksikan team kebanggaan mereka berlaga di kandang sendiri, karena stadion Gelora Bung Tomo diplot sebagai venue Piala Dunia U-20.
Hal itu dikatakan Cahyo saat menjadi salah satu narasumber diskusi dan curah aspirasi suporter dalam kegiatan Aksi 1.000 lilin dan doa bersama untuk solidaritas sepak bola Indonesia yang digelar di kawasan Kayoon Heritage, Surabaya, Sabtu (15/4)
“Saya mewakili suara suporter ya, dengan pembatalan Piala Dunia U-20 ini yang banyak dirugikan adalah klub kebanggaan kami Persebaya, karena tidak bisa melakukan pertandingan home di kandang sendiri di Kota Surabaya, dan kita harus bergeser ke Gresik. Itu dampak utama yang sangat signifikan terhadap tim sepak bola kebanggaan saya,” kata Cahyo di lokasi kegiatan, Sabtu (15/4).
Dikatakan Cahyo, kerugian lain juga dialami oleh para pelaku UMKM Indonesia dan khususnya UMKM di Surabaya karena sudah mempersiapkan berbagai merchandise untuk dijajakan saat berlangsung pertandingan Piala Dunia U-20 di Surabaya.
“Untuk UMKM-UMKM teman-teman yang sudah mempersiapkan semuanya dari merchandise Piala Dunia dari Surabaya itu banyak yang mengeluh. Bisa gagal begini, tapi mau bagaimana lagi keputusan sudah diambil, kita sebagai suporter juga harus berpikir ke depannya untuk kebangkitan atau revolusi sepak bola Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.