FAJAR.CO.ID, PAPUA -- Kontak senjata TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menyebabkan enam prajurit meninggal mendapat perhatian serius dari GM FKPPI. Tidak terkecuali dari GM FKPPI Jawa Timur.
Ormas pemuda anak-anak tentara dan polisi itu minta pemerintah dan Panglima TNI bersikap tegas terukur. GM FKPPI juga menentang dan mengecam segala bentuk kekerasan yang dilakukan KKB di Papua.
”Kekerasan hanya akan memperburuk situasi dan memperbesar penderitaan bagi orang-orang yang terlibat dalam konflik, baik itu pihak TNI maupun masyarakat sipil yang tidak berdosa,” ucap Sekretaris GM FKPPI Jatim Didik Prasetiyono dalam konferensi persnya.
Sebelumnya, sebanyak enam orang anggota TNI yang tergabung dalam Tim Gabungan Satgas Yonif 321/GT dan Kopassus dilaporkan meninggal dalam kontak tembak dengan KKB Sabtu (16/4). Peristiwa penyerangan itu terjadi pada pukul 16.30 WIT.
Penyerangan terjadi kepada 36 anggota TNI yang menjalankan tugas di perbatasan. Mereka berasal dari Tim Badak 1, Badak 3, Candraca 2, dan Candraca 11 Pos Mugi. Prajurit tersebut berasal dari kesatuan Satgas Yonif 321/GT dan Kopassus.
GM FKPPI dan GM FKPPI Jawa Timur mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan KKB, yang telah menyebabkan banyak korban dan kerusakan di Papua.
”GM FKPPI mendorong semua pihak untuk menyelesaikan konflik dengan cara damai dan dialog. Melalui dialog, perbedaan pendapat dapat dicari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak, dan menjaga keamanan serta kesejahteraan masyarakat Papua secara keseluruhan,” jelas Didik.