Bocah 4 Tahun di Makassar Diduga Dapat Kekerasan di Sekolah, Sang Ibu Lapor Polisi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Nahas nasib seorang bayi berusia 4 tahun di kota Makassar, menjadi korban dugaan kekerasan oleh oknum terapis sebuah yayasan tempat anak berkebutuhan khusus.

Dari informasi yang dihimpun fajar.co.id, bocah malang berinisial GF itu mengalami memar-memar di bagian tubuhnya lantaran diduga mengalami aksi kekerasan.

Orangtua anak laki-laki itu pun kini telah melaporkannya ke Polisi atas peristiwa tersebut.

Ibu GF berinisial FM (26) menjelaskan, anaknya diduga dianiaya dengan cara dicubit dan digigit. Perlakuan yang diterima itu kata FM merupakan hukuman dari pihak yayasan.

"Itu anak saya digigit, dicubit, dilakukan kekerasan fisik yang katanya pihak penanggung jawab itu adalah sebagai punishment mereka. (yang aniaya) Itu pihak penanggung jawab kayak Kepala Sekolah di sana, karena kan sampai biru-biru (memar)," ujar GF saat dikonfirmasi awak media, Senin (17/4/2023).

"Anak saya itu dia terlambat bicara, kata dokter kemungkinan kena ADHD (kurang fokus dan hiperaktif)," sambung dia.

Hukuman kekerasan didapatkan sang anak lantaran anaknya disebut kurang fokus saat diberi pelajaran di yayasan tempat anak berkebutuhan khusus tersebut.

"Katanya itu punishment dari mereka, hukuman karena anakku katanya tidak fokus, karena kan ini anakku sekolah di sekolah anak berkebutuhan khusus (disabilitas), di situ ada down sindrom, autis, terlambat bicara juga ada. Terapisnya juga akui juga itu, ada terapis yang jujur sama saya bahwa itu memang punishment nya begitu," beber FM.

Dikatakan FM, ada juga terapisnya melakukan kekerasan atas arahan kepala sekolah. "Kalau anak-anak tidak fokus atau tidak ada perkembangan atau lama perkembangan, harus dilakukan punishment seperti itu kekerasan," tukasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan