FAJAR.CO.ID, PAREPARE — PSM Makassar sukses menutup Liga 1 2022/2023 dengan manis. Gelar kampiun mereka datangkan untuk seluruh warga Sulsel.
Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) jadi saksi selebrasi bersejarah, Senin malam, 16 April. Selebrasi tumpah ruah. Trofi Liga 1 2022/2023 merupakan puncak penantian 23 tahun warga Sulsel.
Direktur Utama PSM Sadikin Aksa mengaku momen ini sangat besar harganya. Bahkan gelar ini tidak ada harganya. Makanya, capaian ini akan dipersembahkan bagi masyarakat Sulawesi. Bukan hanya untuk Sulsel.
"Alhamdulillah ini berkat dari doa semuanya sehingga bisa mencapai apa yang kita inginkan. Untuk ke depannya, biarkan kami berpesta dulu baru kami pikiran hal yang lain," kata Sadikin.
Wali Kota Parepare Taufan sangat bangga atas prestasi PSM. Apalagi hari ini semuanya larut dalam suka cita. Ini semua berkat kerja keras bersama.
Atas capaian ini, Taufan Pawe pun berkomitmen untuk membenahi Stadion GBH lebih baik lagi. Terlebih dia sangat memedomani standar utama kelayakan stadion.
"Paling penting, saya ingin sekali kapasitas stadion bisa mencapai 30 ribu," inginnya.
Pesta Rakyat
Ribuan suporter Makassar memadati Lapangan Andi Makkasau, Kota Parepare, malam tadi. Mereka sangat antusias menyaksikan match penutup Liga 1 musim ini, antara PSM Makassar kontra Borneo FC.
Ribuan suporter ini bukan hanya masyarakat Parepare. Tetapi juga banyak yang datang dari berbagai daerah lainnya, seperti Pinrang, Sidrap, Barru, Enrekang, dan beberapa daerah lain.
Heru, salah satunya. Pemuda asal Pinrang itu mengaku tidak mendapat tiket untuk menonton langsung ke stadion. Sehingga, dia bersama beberapa rekannya mendukung lewat nonton bareng di Lapangan Andi Makkasau.
”Tidak dapat tiket, sudah habis. Tapi daripada tidak nonton, jadi ke sini. Dapat juga euforianya,” kata dia.
Dia meninggalkan Pinrang sejak siang hari. Dia sempat ngabuburit dan berbuka puasa di Kota Parepare bersama rekan-rekannya.
Hal serupa juga dilakukan Andi Bode. Warga Kota Parepare itu datang nonton bareng untuk memberi dukungan kepada PSM. Selain itu, dia juga mengabadikan momen dan suasana nonton bareng untuk kebutuhan sosial media.
”Datang nonton saja, dukung PSM. Kan juara to. Sekalian juga untuk bikin konten, kebutuhan sosial media,” kata dia.
Dia juga mengaku sangat bersemangat dengan euforia yang ada. Teriakan demi terikan dilontarkan saat PSM mendapat peluang mencetak gol. Bahkan pada saat PSM mencetak skor, puluhan kembang api diledakkan ke udara.
Laga terakhir PSM ini membuat Kota Parepare dibanjiri puluhan ribu manusia dari berbagai daerah. Kemacetan sempat terjadi, tetapi sekaligus memberikan dampak yang bagus untuk perekonomian, khususnya bagi UMKM dan pedagang eceran. (muh-wid/fajar)