FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- PSM menjuarai Liga 1 musim ini. Sebuah prestasi tertinggi sepak bola tanah air. Sangat wajar misi berikutnya membidik kejuaraan internasional.
Usai merengkuh trofi Liga 1, Liga Champions Asia atau Asian Football Confederation (AFC) Champions League (ACL) jadi bidikan berikutnya. Syaratnya, mesti menuntaskan laga play-off menghadapi Bali United nanti.
Jika menang menghadapi Bali United, PSM akan lanjut ke babak selanjutnya di tingkat sepak bola paling bergengsi di Asia ini. Namun, jika PSM kalah dari Bali United, otomatis mendapatkan slot untuk tampil di babak penyisihan grup AFC Cup.
Tentu saja Pasukan Ramang menginginkan untuk tampil di ajang bergengsi tingkat Asia tersebut. Apalagi, mereka sudah lama tak pernah tampil di ACL. Apalagi dengan modal laga terakhir, mampu mengalahkan peringkat keempat Liga 1, Borneo FC dengan skor 3-0 tanpa balas.
Terakhir kali PSM tampil di kompetisi Liga Champions Asia pada 2005 silam. Kala itu, berstatus sebagai runner-up Liga Indonesia 2004 di bawah Persebaya. Hal itu membuat Pasukan Ramang berhak satu tiket di ajang tertinggi Asia tersebut.
PSM pertama kali tampil di ajang Liga Champions Asia pada 1996/1997. Setelah itu, Pasukan Ramang kemudian menjelma sebagai tim yang disegani di kawasan Asia.
Pencapaian terbaik di AFC adalah pada saat PSM mampu menembus babak perempat final kompetisi antarklub Asia pada 2001 lalu. PSM menjadi klub kedua dari Indonesia yang sukses menembus babak perempatfinal Liga Champions Asia.
"Pada akhir pertandingan kita menang dan membuat kita lolos ke melangkah jauh di Liga Champions Asia," kata Pengamat Sepak bola, Syamsuddin Umar.
Mantan pelatih PSM yang sukses membawa PSM ke perempat Final ACL ini mengaku, dahulu PSM memang sangatlah berjaya sehingga mampu lolos ke babak perempat final.
Saat itu, skuad diisi pemain-pemain bintang, seperti Bima Sakti dan Miro Bento dan juga kerja sama yang apik dari para pemain.
Saat ini, PSM hanya diisi oleh para pemain muda dan mampu melangkah bahkan sampai menjuarai Liga pada musim ini. Hal ini menandakan bahwa PSM sangat bisa bersaing dalam Liga Champions Asia.
"Kalau untuk bersaing di tingkat Asia, kalau saat ini PSM sudah dapat bersaing, tinggal bagaimana melakukan kekompakan di dalam tim," ungkapnya.
Dengan kepelatihan yang sekarang, PSM mampu kembali berjaya lagi seperti saat masanya dulu. Selama ini belum pernah ada tim Indonesia yang mampu lolos sampai ke perempat final ACL selain PSM.
"Tentu kita harapkan PSM mampu membuat suatu prestasi dan bersaing di dalam Liga Champions Asia," harapnya.
Jadi Impian
Pengamat Sepak Bola, Basri Baddu mengatakan, berbicara terkait sepak bola di tingkat Asia tentu adalah sesuatu yang sangat di inginkan oleh setiap klub yang ada di Indonesia.
Namun, PSM terakhir kali main di tingkat tersebut 18 tahun yang lalu dan akan sulit karena lawan yang akan mereka hadapi tentunya bukanlah lawan-lawan seperti yang ada pada Liga 1.
"Kalau melihat partai ACL ini 50:50 buat saya karena di satu sisi mereka belum pernah bertemu satu sama lain, pasti mereka menganalisanya dari video. Baik tim PSM ataupun tim lawan," katanya.
Mantan pemain PSM ini mengaku, jika hanya melawan tim yang berasal dari Negeri Malaysia, hal itu selalu dapat diantisipasi. Tetapi, di ACL, yang akan dilawan adalah tim yang lebih jauh hebat.
"Tapi biasanya kalau kita temu sama tim-tim dari Malaysia kita masih bisa atasi, tapi kalau bicara kaya level Thailand dan lainnya. Itu pengalaman saya waktu melawan tim liga luar. Beda speed dan atmosfernya," ungkapnya.
Untuk babak play-off nanti, jika melawan Bali United, PSM masih bisa diunggulkan, karena pencapaian besar PSM di Liga 1 musim ini terbilang sangtlah apik.
"Analisa saya jika lawan Bali di babak Play-off, PSM masih di atas. 60:40," paparnya.
Melihat kecerdikan dan strategi dari Bernardo Tavares, Basri menilai jika ingin terus melangkah maju ke depan ada baiknya memperbaiki lini depan dengan memasang dan menambah pemain-pemain yang lebih berpengalaman.
"Yang jelas pelatih PSM pasti harus menambah pemain, terutama di lini depan mereka. Di belakang sudah tidak ada masalah, di tambah pemain-pemain yang berpengalaman," jelasnya.
"Perombakan di lini depan harus diatasi jika sudah masuk di ACL karena tingkatnya sudah di level Asia pasti berbeda dengan yang ada di liga," sambungnya.
Legenda hidup PSM, Bima Sakti mengatakan, PSM harus tetap fokus dan konsisten jika ingin terus melebarkan sayap di kancah internasional mendatang.
Kekompakan adalah hal utama yang akan mengantarkan PSM kembali berjaya seperti masa-masa pada waktu dirinya dan Miro Bento menjadi pemain.
"Semoga di kejuaraan internasional bisa konsisten dan mampu bersaing," singkat pemain yang pernah mengantarkan PSM juara ini. (cah/zuk/fajar)